Pemerintah terus berupaya agar harga avtur, bahan bakar pesawat terbang semakin kompetitif alias murah. Bisa jadi, swasta diizinkan untuk menjualnya, bersaing dengan PT Pertamina Patra Niaga, subholding PT Pertamina (Persero). Kalau avtur murah diharapkan tiket pesawat ikut turun.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, usulan pengelolaan avtur secara multiprovider untuk menurunkan harga tiket pesawat, bakal dilakukan.
“Buat kami, melihatnya adalah keterjangkauan harga tiket pesawat, karena ini dampaknya nomor tiga setelah pajak dan bea, itu pasti akan berdampak juga kepada keterjangkauan harga tiket pesawat,” ujar Sandiaga di Jakarta, Senin (23/9/2024).
Dia menyampaikan, pembahasan terkait upaya penurunan harga tiket pesawat rencananya dibahas Selasa (24/9/2024), bersama Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
“Pak Luhut sudah menyampaikan bahwa akan ada pembahasan, dan dibahas langsung sehingga dampak terhadap penurunan tiket domestik ini bisa kita wujudkan,” katanya.
Sandiaga berharap kebijakan terkait penurunan harga tiket pesawat dapat terwujud sebelum pemerintahan baru bertugas.
“Besok, acaranya besok rapat dan targetnya sebelum pemerintahan baru bertugas kita sudah tuntaskan. Kita harapkan kebijakannya sudah sehingga nanti setelah itu eksekusinya harga tiket akan menurun,” katanya.
Sebagai informasi, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengusulkan avtur dikelola secara multiprovider (beberapa provider), tidak boleh dimonopoli dalam rangka untuk menurunkan harga tiket pesawat. Usulan tersebut merupakan rekomendasi dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
Pengelolaan avtur oleh beberapa provider tersebut merupakan salah satu dari empat cara terkait format untuk penurunan harga tiket pesawat yang disampaikan Menhub Budi.
Sebelumnya, Luhut sudah memberikan sinyal agar swasta dibolehkan jual avtur di bandara. Alasannya, menindaklanjuti rekomendasi Kemenhub soal penurunan harga tiket pesawat.
“Iya bisa (dikelola swasta), kita terbuka sekarang. Kenapa mesti harus pemerintah semua,” kata Luhut usai membuka Bali International Airshow 2024 di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (18/9/2024).
Ia menerangkan, Presiden Jokowi sudah meminta pengelolaan avtur di bandara dilakukan secara multiprovider.
“Sebenarnya Presiden Jokowi sudah minta multiprovider dan kita mau kompetitif, supaya bersaing. Kalau tidak bersaing nanti suka-suka dia, kita melihat mana format yang terbaik untuk tadi membuat masyarakat itu dapat pelayanan yang lebih baik,” ujarnya.
Luhut mengapresiasi, Pertamina melalui subholding PT Pertamina Patra Niaga (PPN) yang selama ini, melayani avtur untuk seluruh bandara di Indonesia, melalui 72 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU).
“Jaringan distribusi yang luas ini teknologi terkini, dan komitmen kuat terhadap kualitas, serta keberlanjutan PT Pertamina siap menjadi pemain utama dalam industri energi nasional dan global,” tutur Luhut.