Reputasi Dipertaruhkan, Penanganan Teror Bom Saudia Airlines Jangan Sebatas Evakuasi-Sterilisasi

Reputasi Dipertaruhkan, Penanganan Teror Bom Saudia Airlines Jangan Sebatas Evakuasi-Sterilisasi


Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Laksono mengaku sangat prihatin atas dua insiden ancaman bom yang terjadi secara beruntun, terhadap pesawat Saudia Airlines yang mengangkut jemaah haji Indonesia.

“Ini bukan hanya soal keselamatan penerbangan, tetapi juga menyangkut rasa aman masyarakat dan reputasi keamanan nasional kita di mata dunia,” ucap Dave kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Minggu (22/6/2025).

Ia mengapresiasi langkah cepat dan terkoordinasi dari TNI, Polri, serta seluruh instansi terkait dalam menangani situasi darurat ini. Namun, ia juga menekankan penanganan tidak boleh berhenti pada evakuasi dan sterilisasi semata.

“Harus ada kejelasan hasil investigasi, termasuk siapa pelaku pengirim ancaman dan apa motifnya. Apalagi ini sudah kejadian kedua dalam waktu yang sangat berdekatan,” tegasnya.

Komisi I DPR RI juga mendorong agar kerja sama intelijen secara komprehensif, baik di dalam negeri maupun dengan mitra luar negeri seperti Kerajaan Arab Saudi, diperkuat. Pihaknya juga meminta agar sistem deteksi dini terhadap ancaman siber dan terorisme diperbarui dan diperluas, termasuk pengawasan terhadap komunikasi digital yang bisa digunakan untuk menyebar teror, seperti email atau telepon internasional.

“Ke depan, mitigasi harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari peningkatan keamanan bandara, pelatihan personel, hingga edukasi publik agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi. Kami di DPR siap mendukung dari sisi regulasi dan pengawasan agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” tandasnya.

Sebelumnya, pada Selasa (17/6/2025), Saudi Airlines SV 5726 rute Jeddah – Jakarta mendapat ancaman bom lewat email dari orang tak dikenal. Pesawat ini membawa 442 jemaah haji kloter 12 JKS.

Kemudian, Sabtu (21/6/2025) pesawat Saudia Airlines SV-5688 rute Jeddah-Muscat-Surabaya juga mendapat ancaman bom. Pesawat ini mengangkut 376 jemaah haji kloter 33 SOC. Pesawat kemudian mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara. 

Komentar