Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus kembali revisi keputusannya terkait regulasi pemain asing.
Mulai musim 2025/2026, setiap klub peserta Super League atau nama baru dari Liga 1 tetap diperbolehkan mendaftarkan hingga 11 pemain asing.
Meski begitu, Ferry menegaskan, kuota pemain asing yang bisa dimainkan dalam satu pertandingan maksimal hanya tujuh pemain saja, dengan sembilan yang boleh masuk dalam daftar susunan pemain (DSP).
“Ya (kombinasi) 7, 9, 11 itu sudah final. Jadi per musim depan ini regulasi pemain asing di Liga, itu tujuh yang main, sembilan yang masuk daftar susunan pemain (DSP) dan 11 yang boleh didaftarkan,” ucap Ferry kepada awak media di Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (28/7/2025).
Selain itu, Ferry turut menyampaikan ketentuan lain yang masih berlaku, seperti keharusan memainkan satu pemain U-23 (kelahiran 2003 ke atas) minimal 45 menit, dengan klub mendaftarkan minimal lima pemain muda dalam skuad mereka.
“Kemudian ada pemain junior itu U-23 yang didaftarkan harus kurang kurangnya lima pemain, kelahirannya 2003 supaya inline dengan kebutuhan dari tim nasional Indonesia yang U-23. Yang main satu (pemain), 45 menit,” tuturnya.
Semula, Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir meminta adanya perubahan regulasi pemain asing pada ajang Liga 1 atau nama barunya Super League.
Setelah sebelumnya kompetisi memperbolehkan delapan pemain asing tampil di lapangan dengan maksimal 11 pemain asing dalam daftar tim, kini aturan itu diminta Erick untuk diralat.
Etho sapaan akrab Erick meminta hanya tujuh pemainasing yang boleh bermain dalam satu pertandingan, sementara kuota pendaftaran tetap sebanyak 11 pemain.
“Saya hari ini sudah mengirimkan surat ke PT LIB, di mana kami PSSI sudah rapat dan mungkin minggu depan LIB (I-League) akan bertemu kami bahwa kami melihat untuk delapan pemain dalam satu game itu terlalu banyak. Jadi kita memutuskan itu tujuh,” ucap Etho di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (16/7/2025).
Dengan adanya revisi ini, Etho berharap pemain-pemain lokal, termasuk pemain U-23, bisa mendapatkan jam terbang lebih banyak di klub-klub Super League.
“Jadi tujuh ditambah pemain U-23 yang tetap harus dimainkan minimal 45 menit, sisanya tentu diisi pemainnasional,” ucapnya.