Ketika penulis memutuskan menonton Ne Zha 2 di IMAX Gandaria City, Jakarta, terlebih mengingat hype film lokal Jumbo ekspektasi saya sebenarnya tidak terlalu tinggi. Animasi China memang tengah naik daun, tapi bisakah film ini benar-benar mengungguli film-film Hollywood yang sudah mendunia? Jawabannya ternyata cukup mengejutkan.
Film arahan sutradara Jiaozi ini tidak sekadar menghibur, tetapi juga menawarkan pengalaman visual yang luar biasa, jauh melampaui film pertamanya yang sukses di tahun 2019. Berikut ulasannya.
Cerita yang Sarat Mitologi
Ne Zha 2 melanjutkan kisah dari film sebelumnya, yang mengambil inspirasi dari mitologi klasik China, Investiture of the Gods. Kisah kali ini langsung mengikuti perjalanan Ne Zha dan Ao Bing setelah tubuh fisik mereka hancur akibat kekuatan mistis dari film pertama.
Untuk mengembalikan tubuh mereka, kedua sahabat ini harus mencari ramuan ajaib sambil menghadapi berbagai tantangan, konflik keluarga, pengkhianatan, serta pertarungan epik yang tak terduga.
Visual yang Memukau
Duduk di dalam bioskop IMAX memberikan pengalaman sinematik yang optimal. Efek visual dalam film ini begitu memukau, mulai dari kota Chentang Pass yang hancur berantakan, istana-istana megah yang tersembunyi di bawah air, hingga pertempuran klimaks yang spektakuler.
Detil animasi, seperti ekspresi karakter hingga transformasi fisik Ne Zha, begitu tajam dan hidup di layar raksasa. Jelas terlihat bahwa animator dan kreator film ini benar-benar berusaha keras untuk menciptakan tontonan yang tak terlupakan.
Pesan Inspiratif dan Emosional
Lebih dari sekadar visual, Ne Zha 2 membawa pesan yang inspiratif dan emosional. Ne Zha dengan tegas mengatakan, “Hidupku adalah milikku, bukan takdir langit.” Kalimat ini menjadi benang merah dalam film, mengingatkan penonton akan pentingnya berani melawan stigma dan ekspektasi negatif yang dipaksakan oleh lingkungan sekitar.
Pesan tentang persahabatan, keberanian, dan perjuangan menghadapi tantangan hidup ditampilkan secara efektif, meski pengembangan karakter utama terasa agak kurang mendalam dibandingkan tokoh antagonisnya.
Humor yang Menghibur
Karakter Taiyi yang kocak juga menjadi sumber hiburan utama dalam film. Humor dalam Ne Zha 2 segar dan tepat sasaran, walaupun beberapa lelucon mungkin tidak sepenuhnya dimengerti oleh semua penonton di luar budaya China.
Namun, keseluruhan komedi dalam film ini berhasil menciptakan suasana yang menyenangkan, tanpa mengurangi intensitas cerita utama.
Kekurangan yang Tampak
Meski sangat menghibur, film ini tidak luput dari kekurangan. Durasi yang panjang (2 jam 24 menit) dipadati oleh terlalu banyak karakter tambahan dan plot twist yang terasa berlebihan.
Banyaknya subplot terkadang membuat fokus cerita agak kabur, dan beberapa karakter sekunder tidak memiliki kesempatan untuk berkembang secara maksimal. Ini menjadikan film kadang terasa terlalu penuh, seperti sedang menonton versi animasi dari keramaian Avengers: Endgame.
Kesimpulan Akhir
Secara keseluruhan, Ne Zha 2 adalah prestasi besar dalam industri animasi global yang menunjukkan kemajuan pesat animasi China.
Meski ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan, film ini tetap layak mendapatkan apresiasi tinggi karena mampu memberikan pengalaman sinematik yang luar biasa. Bagi penggemar film animasi maupun penonton umum, menonton Ne Zha 2 di bioskop IMAX jelas menjadi keputusan yang tepat dan sangat direkomendasikan.
Film Animasi Cina Ne Zha 2 sendiri sudah meraup lebih dari 2 Miliar Dolar AS, Pecahkan Rekor Box Office. Ne Zha 2 menjadi film animasi terlaris sepanjang masa, melampaui Inside Out 2. Film animasi asal China, Ne Zha 2 tayang di bioskop Indonesia mulai 21 Maret 2025 dan kini masih tersedia terbatas di studio IMAX Jakarta.