RS Hasan Sadikin Berkali-kali Dirundung Kasus, Pakar Desak Audit Tata Kelola dan Manajemennya

RS Hasan Sadikin Berkali-kali Dirundung Kasus, Pakar Desak Audit Tata Kelola dan Manajemennya


Terungkapkan kasus pemerkosaan oleh dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi, Priguna Anugrah Pratama, mencoreng citra Universitas Padjajaran (Unpad) serta Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) di Bandung, Jawa Barat.

Pengamat kesehatan dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI), Hermawan Saputra menyoroti banyaknya kejadian buruk yang terjadi di RSHS. Mulai kasus hilangnya dua bayi, kini ditambah kasus pemerkosaan oleh seorang dokter PPDS Unpad. 

“Iya harus ada audit untuk tata kelola dan manajemen pelayanan RS Hasan Sadikin,” ucap Hermawan kepada inilah.com di Jakarta, Senin (14/4/2025).

Terkait pergantian personel di manajemen RS, ia menyatakan, kemungkinan bisa saja terjadi, tergantung tingkat kelalaian setelah audit terkait kasus kriminal oknum PPDS. “Pada prinsipnya ada proses pengawasan berjenjang pada praktik pelayanan di RS. Bila terjadi praktik kriminal, berarti ada unsur kelalaian,” tandasnya.

Sebagai informasi, peristiwa dokter PPDS cabul Priguna Anugerah hanyalah satu dari banyak contoh gagalnya pihak RSHS dalam memberikan layanan yang aman dan nyaman bagi pasien. Sebelum kasus asusila, RS Hasan Sadikin sempat kebobolan dua kali terkait penculikan bayi, pada 2014 dan 1984.

Priguna Anugrah (PA) (31) ditangkap polisi setelah terbukti memerkosa putri seorang pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat.

Tersangka melakukan aksi bejatnya di lantai 7 gedung baru rumah sakit tersebut dengan modus menawarkan anak pasien untuk donor darah dan melakukan cross match atau pemeriksaan kecocokan darah sebelum transfusi.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada 18 Maret 2025, pelaku meminta korban menjalani transfusi darah tanpa didampingi keluarga. Aksinya dilakukan tanpa sepengetahuan orang lain, terjadi di kamar 711, sekitar pukul 01.00 WIB.

“Korban diminta berganti pakaian dengan baju operasi dan melepas seluruh pakaian,” ujarnya, Rabu (9/4/2025).

Tersangka melakukan aksinya saat korban dalam kondisi tidak sadarkan diri setelah disuntik cairan bius melalui selang infus.

Komentar