Rudal Iran Hantam Beersheba Usai Menlu Bantah Trump soal Gencatan Senjata, 4 Warga Israel Tewas

Rudal Iran Hantam Beersheba Usai Menlu Bantah Trump soal Gencatan Senjata, 4 Warga Israel Tewas


Iran kembali meluncurkan rudal-rudal menuju Israel dan menghantam Kota Beersheba pada Selasa (24/6/2026). The Times of Israel melaporkan, empat warga setempat tewas dan 22 lainnya luka-luka usai sebuah gedung apartemen dihantam rudal balistik Iran.

Iran kembali meluncurkan rudal-rudal ke Israel tak lama setelah Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi membantah klaim Presiden AS Donald Trump bahwa telah terjadi kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel. Araghchi menegaskan Iran tidak akan berhenti melancarkan serangan balasan jika Israel tidak mau mengakhiri serangan ke negaranya.

Layanan kesehatan Magen David Adom mengonfirmasi korban tewas. Tim penyelamat mengatakan, beberapa orang lainnya dikhawatirkan masih terperangkap di reruntuhan gedung yang hancur dihantam rudal Iran.

Menurut laporan, serangan mematikan ini bagian dari serangkaian luncuran rudal Iran yang memicu aktifnya sirine di kawasan utara, selatan, dan selanjutnya tengah Israel. Pada gelombang serangan pertama, dua rudal berhasil dicegat. Kemudian pada gelombang luncuran selanjutnya, empat hulu ledak terdekteksi, satu di antaranya berhasil menghantam sebuah gedung di Beersheba.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengumumkan telah terjadinya kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel yang akan diterapkan dalam waktu 24 jam. Namun, baik Iran maupun Israel kemudian membantah keterangan Trump itu.

Menlu Araghchi menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada kesepakatan gencatan senjata atau penghentian operasi militer antara Iran dan Israel. Namun, ia menegaskan bahwa jika Israel menghentikan serbuan terhadap Iran paling lambat pukul 04.00 waktu Teheran (08.30 WIB), maka Iran tidak akan melanjutkan serangan balasannya.

Pernyataan tersebut disampaikan Araghchi melalui akun media sosial X miliknya pada pukul 00.46 GMT (07.46 WIB).

“Sampai saat ini, TIDAK ADA ‘kesepakatan’ mengenai gencatan senjata atau penghentian operasi militer. Namun, jika rezim Israel menghentikan agresi ilegalnya terhadap rakyat Iran paling lambat pukul 04.00 waktu Teheran (08.30 WIB), kami tidak berniat melanjutkan serangan balasan setelah itu,”tulis Araghchi.

Ia juga menambahkan bahwa keputusan akhir mengenai penghentian operasi militer Iran akan ditentukan kemudian.

post-cover
Tentara Israel dari unit Komando Front Dalam Negeri bersiaga di lokasi serangan rudal Iran yang menewaskan empat orang di Beersheba pada Selasa (24/6/2026). (Foto: Associated Press)

Presiden AS Donald Trump pada Senin (23/6/2025) mengeklaim bahwa Iran dan Israel telah menyepakati gencatan senjata secara menyeluruh untuk mengakhiri ‘perang 12 hari’ antara kedua negara itu.

“SELAMAT UNTUK SEMUANYA! Telah disepakati secara penuh oleh dan antara Israel dan Iran bahwa akan dilakukan GENCATAN SENJATA Penuh (kira-kira dalam 6 jam dari sekarang, ketika Israel dan Iran telah meredakan dan menyelesaikan misi akhir yang masih berjalan!), untuk 12 jam, di mana Perang akan dianggap BERAKHIR!” tulis Trump di platform Truth Social.

Trump menyatakan bahwa Iran akan terlebih dahulu mematuhi gencatan senjata, Israel akan menyusul 12 jam kemudian, dan dalam 24 jam, ‘berakhirnya secara resmi perang 12 hari akan disambut dunia’.

“Dalam GENCATAN SENJATA, pihak yang lain akan tetap BERDAMAI dan MENGHORMATI,” kata Presiden AS.

Trump juga memuji Israel dan Iran karena memiliki “stamina, keberanian, dan kecerdasan” untuk mengakhiri konflik bersenjata.

“Ini adalah Perang yang bisa terjadi bertahun-tahun, dan menghancurkan seluruh Timur Tengah, tapi nyatanya tak terjadi, dan tak akan terjadi!” kata Trump.

“Tuhan berkati Israel, Tuhan Berkati Iran, Tuhan berkati Timur Tengah, Tuhan berkati Amerika Serikat, dan TUHAN BERKATI DUNIA!” ucap dia, menambahkan.
 

Komentar