Satgas Pangan Ramai-ramai Sidak Beras Oplosan di Daerah, Begini Hasilnya

Satgas Pangan Ramai-ramai Sidak Beras Oplosan di Daerah, Begini Hasilnya

Iwan Medium.jpeg

Kamis, 17 Juli 2025 – 21:30 WIB

Kepala Disperindag Lamongan Anang Taufik (berpeci) sidak temuan beras terindikasi oplosan di salah satu ritel modern di Lamongan, Jawa Timur, Kamis (17/7/2025). (Foto: ANTARA/Alimun Khakim).

Kepala Disperindag Lamongan Anang Taufik (berpeci) sidak temuan beras terindikasi oplosan di salah satu ritel modern di Lamongan, Jawa Timur, Kamis (17/7/2025). (Foto: ANTARA/Alimun Khakim).

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Fenomena beras oplosan yang merugikan hingga Rp99 triliun, terus bergulir, membuat konsumen dan pedagang semakin resah. Untuk menjawabnya, Satgas Pangan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah daerah.

Saat sidak di Lamogan, Jawa Timur (Jatim), misalnya, Satgas Pangan menemukan tiga merek beras yang diduga oplosan. Beras itu dijual dua toko ritel modern.

“Kebetulan tadi di dua ritel kami temukan ada tiga merek yang untuk sementara diminta tidak boleh dijual dulu. Cukup disimpan saja agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lamongan, Anang Taufik di Lamongan, Kamis (17/72025).

Dua ritel yang ditemukan menjual beras diduga oplosan, adalah supermarket Jalan Basuki Rahmat dengan beras premium bermerek S dan Sp. Kemudian minimarket di Bandeng Lele alun-alun, bermerek S dan PW.

Ia menjelaskan, sidak dilakukan sebagai langkah preventif untuk menjaga situasi dan kondisi di tengah masyarakat setelah munculnya rilis dari Kementerian Pertanian mengenai indikasi beras oplosan. “Kami tidak melarang untuk dibuang atau ditarik, cukup disimpan dulu sambil menunggu kejelasan lebih lanjut dari pemerintah pusat,” ujarnya.

Anang menambahkan, tindakan ini merupakan bentuk pengawasan dan perlindungan terhadap konsumen agar tidak dirugikan oleh peredaran beras yang tidak sesuai ketentuan.

Pihak Pemkot Surabaya bersama Satgas Pangan Polrestabes Surabaya, tak mau kalah. Aksi sidak menyasar sejumlah pasar dan distributor beras di Kota Surabaya.

“Berdasarkan hasil sidak kali ini, kami tidak menemukan beras oplosan di Kota Pahlawan. Selain itu, ketersediaan beras di Kota Surabaya juga sangat aman,” kata Ketua Tim Kerja Pengendalian dan Distribusi Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Kota Surabaya, Agung Supriyo Wibowo, Surabaya, Kamis (17/7/2025).

Agung menjelaskan, beras-beras yang diperiksa, semuanya terbukti merupakan beras premium. Sidak kali ini; bertujuan untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa isu beras oplosan tidak ditemukan di Surabaya. “Tidak ada temuan beras oplosan. Kami belum menemukan,” ujarnya.

Apabila di kemudian hari ditemukan praktik pengoplosan, kata dia, Pemkot Surabaya tidak akan tinggal diam. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya menggandeng Satgas Pangan Polrestabes Surabaya dalam proses sidak dan penelusuran.

“Kami menggandeng Satgas Pangan Kepolisian. Dari rapat dengan Menteri Dalam Negeri dan Kementerian Pertanian, nanti akan ditindaklanjuti oleh Satgas Pangan Kepolisian,” ujarnya.

Topik
Komentar

Komentar