Sebelum Mulai Upacara, Prabowo Rapikan Baret Cak Imin dan Sultan Bachtiar yang Dinilai Kurang Pas

Sebelum Mulai Upacara, Prabowo Rapikan Baret Cak Imin dan Sultan Bachtiar yang Dinilai Kurang Pas


Presiden Prabowo Subianto sempat merapikan baret yang dikenakan oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin saat dia menyalami sejumlah pejabat negara sebelum memulai Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer.

Prabowo, yang mengenakan kopiah hitam dan safari, tiba di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Kopassus TNI Angkatan Darat, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu pagi (10/8/2025) pukul 08.55 WIB, untuk memimpin upacara kehormatan selaku inspektur upacara.

Dalam perjalanannya menuju mimbar kehormatan, Prabowo menyempatkan diri untuk menyalami beberapa menteri, yang sebagian besar dari mereka mengenakan pakaian loreng lengkap dengan baretnya, antara lain Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, dan Menko Muhaimin.

Sebelum lanjut berjalan menyalami pejabat negara lainnya, Prabowo sempat berhenti sejenak dan memperhatikan posisi baret Muhaimin yang dinilai kurang pas. Kemudian, Prabowo pun langsung merapikan posisi baret Menko Muhaimin itu, kemudian lanjut berjalan menyalami pejabat negara lainnya.

Prabowo, didampingi Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, kemudian menyalami Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua DPR Puan Maharani, dan Ketua DPD Sultan Bachtiar. Di depan Sultan Bachtiar, langkah Presiden kembali terhenti, dan Presiden langsung membetulkan posisi baret Sultan. Presiden lanjut menyalami Ketua BIN M. Herindra, dan langsung berjalan menuju Mimbar Kehormatan.

Di Mimbar Kehormatan, Prabowo kemudian naik maung bersama Menhan Sjafrie, Panglima TNI, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, kemudian didampingi pula Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono untuk memeriksa pasukan.

Dalam rangkaian Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer, Prabowo akan melantik Letjen TNI Tandyo Budi Revita, yang semula Wakil Kepala Staf TNI AD, sebagai Wakil Panglima TNI, kemudian mengukuhkan dan melantik Letjen TNI Djon Afriandi sebagai Panglima Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, Letjen TNI (Mar) Endi Supardi sebagai Panglima Korps Marinir TNI Angkatan Laut, Marsekal Madya TNI Deny Muis sebagai Panglima Korps Pasukan Gerak Cepat TNI Angkatan Udara, dan Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional TNI AU.

Kemudian, Prabowo juga akan melantik organisasi baru TNI, yaitu enam komando daerah militer (kodam) baru, yaitu Kodam XIX/Tuanku Tambusai (Riau dan Kepulauan Riau), Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol (Sumatera Barat dan Jambi), Kodam XXI/Radin Inten (Lampung dan Bengkulu), Kodam XXII/Tambun Bungai (Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan), Kodam XXIII/Palaka Wira (Sulawesi Tengah dan Barat), dan Kodam XXIV/Mandala Trikora (Papua Selatan), dan Komando Daerah TNI Angkatan Laut (Kodaeral) yang merupakan transformasi dari Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal).

Kemudian, Komando Daerah Angkatan Udara, Komando Operasi Udara, penambahan tiga grup baru Kopassus, 20 Brigade Infanteri Teritorial Pembangunan TNI AD, 100 Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan TNI AD, Brigade Infanteri Marinir TNI AL, Resimen Komando Korps Pasukan Gerak Cepat TNI AU, Batalyon Infanteri Marinir TNI AL, dan Batalyon Komando Kopasgat TNI AU.

Komentar