Isu pergantian pucuk pimpinan Polri tetap santer, meski sudah dibantah Istana. Peneliti lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menganggap wajar jika isu ini terus bergulir, sebab publik sudah punya penilaiannya terhadap kinerja dan sepak terjang Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo selama ini.
Di mata Saidiman, setidaknya ada dua pertimbangan, perlunya pergantian Kapolri. Pertama, soal satu komando dan kedua terkait pandangan negatif yang selama ini menyasar Polri.
Terkait satu komando, Saidiman mengatakan, Prabowo Subianto sebagai presiden yang menjabat saat ini, tentu ingin memiliki anak buah yang seirama dengan dirinya, tak terkontaminasi dengan rezim sebelumnya.
“Kapolri sekarang sudah menjabat sejak era Presiden Jokowi. Jika Prabowo memiliki arah kebijakan yang berbeda terkait kepolisian, cukup masuk akal jika pemerintahan ini akan memiliki Kapolri yang baru,” katanya saat dihubungi Inilah.com, Jakarta, Minggu (8/6/2025).
Selain itu, dia menambahkan, isu negatif yang sering menyerang Polri tentu akan berdampak pada kestabilan pemerintahan. Prabowo, tutur Saidiman, sebagai presiden yang merangkul semua pihak tentu tak ingin adanya ketidakstabilan ini.
“Selama kepemimpinan Listyo Sigit, institusi Polri diterpa isu yang sangat fundamental, yakni soal independensi politik selama Pemilu dan Pilkada 2024. Isu ini sangat besar dan bisa menjadi pintu publik untuk mendelegitimasi pemerintahan Prabowo secara keseluruhan,” ujarnya.
Saidiman mengatakan, isu pergantian Kapolri seharusnya tak usah terlalu dikaji dalam terkait urusan politik, anggap saja ini upaya reformasi kepolisian ke arah lebih baik.
“Karena itu, perlu terlihat upaya dan niat baik yang bersungguh-sungguh untuk mengembalikan citra positif. Dan itu bisa dimulai dengan pergantian pucuk pimpinan,” tutur dia.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya membantah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan segera diganti. Menurutnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit baru saja menghadap ke Presiden RI Prabowo Subianto untuk memberikan laporan rutin kemarin, Selasa (3/6/2025).
“Kemarin baru saja menghadap Pak Presiden, memberikan laporan bulanan seperti biasanya,” kata Teddy kepada wartawan, Jakarta, Rabu (4/6/2025).
Bantahan ini juga dipertegas dengan agenda Prabowo yang akan melakukan Panen Raya di Kalimantan Barat besok, Kamis (5/6/2025). Dalam agenda tersebut, Prabowo juga akan didampingi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
“Kemudian, besok, Pak Kapolri juga akan ikut dalam kunjungan kerja Presiden ke Kalimantan Barat, mau meninjau panen jagung,” jelasnya.