Semua Negara Pegang Prinsip ‘My Country First’ Gara-gara Trump, Hilirisasi Jadi Kunci

Semua Negara Pegang Prinsip ‘My Country First’ Gara-gara Trump, Hilirisasi Jadi Kunci


Presiden Prabowo Subianto memastikan arah kebijakan ekonominya akan mengutamakan kepentingan dalam negeri. Namun dalam mengimplementasikannya tidak mudah, jika merujuk pada kondisi global yang serba tidak pasti.

Ditambah, kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menetapkan tarif resiprokal ke seluruh negara. Indonesia sempat akan dipatok tarif 32 persen, namun kini turun jadi 19 persen usai ada negosiasi. Penguatan hilirisasi untuk genjor ekspor bisa jadi solusi untuk bertahan di kondisi serba sulit.

“10 bulan pertama ini kita sudah bekerja keras bersatu padu mewujudkan cita-cita bangsa di tengah lingkungan global yang bergerak sangat dinamis penuh ketidakpastian. Tensi geopolitik terus memanas, perang fisik berada di mana-mana perang tarif menjadi ancaman bagi ekonomi global,” ujar Prabowo saat pidato nota keuangan RAPBN 2026 di Sidang Tahunan MPR/DPR RI, Ruang Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2025).

Dia mengatakan adanya perang tarif menimbulkan tatanan global yang berubah drastis. Tak hanya itu, seluruh negara juga menerapkan ‘prinsip my country first’.

“Tata kelola dunia berubah drastis prinsip my country first jadi semakin dominan menekan ekonomi dan menimbulkan biaya tinggi bagi seluruh negara,” kata dia.

Meski begitu, dia mengklaim dengan dukungan semua komponen bangsa pemerintah mampu berjuang agar rakyat tetap terlindungi dan ekonomi Indonesia tetap stabil. Hal itu terlihat dari pertumbuhan ekonomi pada triwulan II yang mencapai 5,12 persen dibandingkan sebelumnya.

“Hasilnya dapat kita rasakan sekarang ekonomi triwulan kedua 2025 5,12% yoy dibandingkan dari triwulan pertama 4,87%. Lebih dari setengahnya adalah kontribusi aktivitas konsumsi masyarakat yang meningkat 4,97%. Export kita tumbuh kuat 10,67%,” ucap dia.

Prabowo bilang, hilirisasi di segala sektor bisa menjadi jalan keluar bagi ketahanan ekonomi bangsa. Langkah ini dia yakini bisa menjadi penyumbang besar ekspor. Terbukti, apa yang sudah dilakukan selama ini bisa mengerek kesejahteraan rakyat dan menekan angka pengangguran.

“Tingkat pengangguran turun menjadi 4,76% di Februari 2025 dari 4,82 % tahun lalu dengan 3,6 juta lapangan kerja baru yg berhasil dicipatakan. Tingkat kemiskinan ditekan menjadi 8,47% terendah sepanjang sejarah,” tutur dia.

Selain itu, Prabowo mengatakan tingkat inflasi juga rendah sehingga mampu menjaga daya beli masyarakat.

“Inilah bukti nyata dengan kerja keras dan kesungguhan kita mampu memperjuangkan nasib jutaan rakyat Indonesia untuk hidup lebih sejahtera,” tegas dia.

Komentar