Sesuai Arahan Presiden, Stafsus Menko Infrastruktur Perjuangkan Pembangunan Pengaman Pantai Matang Danau

Sesuai Arahan Presiden, Stafsus Menko Infrastruktur Perjuangkan Pembangunan Pengaman Pantai Matang Danau

Basuki Medium.jpeg

Sabtu, 12 Juli 2025 – 16:11 WIB

Staf Khusus Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Herzaky Mahendra Putra meninjau langsung wilayah pesisir Matang Danau, Sabtu (12/7/2025). (Foto: Antara/Rendra Oxtora)

Staf Khusus Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Herzaky Mahendra Putra meninjau langsung wilayah pesisir Matang Danau, Sabtu (12/7/2025). (Foto: Antara/Rendra Oxtora)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Staf Khusus (Stafsus) Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Herzaky Mahendra Putra menegaskan komitmen perjuangkan percepatan pembangunan pengaman pantai di Desa Matang Danau, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, yang mengalami abrasi parah akibat gelombang laut.

“Kami akan perjuangkan tambahan pembangunan pengaman pantai sepanjang 400 meter yang belum tercakup dalam perencanaan saat ini. Sesuai arahan Bapak Presiden, perlindungan lingkungan adalah prioritas dan ini sejalan dengan AstaCita Presiden Prabowo,” tutur Herzaky seusai meninjau langsung wilayah pesisir Matang Danau, Sabtu (12/7/2025).

Herzaky menegaskan wilayah perbatasan, seperti Matang Danau, tidak boleh dipandang sebagai daerah pinggiran, melainkan sebagai beranda terdepan bangsa yang harus mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah pusat.

“Seperti kata Pak Prabowo, perbatasan adalah beranda negara, bukan wilayah belakang. Karena itu pembangunan di daerah perbatasan harus menjadi bagian dari komitmen kita bersama,” ujar Herzaky.

Lebih lanjut Herzaky mengapresiasi pendekatan teknis yang diterapkan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan I dalam proyek pengaman pantai. Ia menilai penggunaan struktur beton besar berukuran 80x80x80 cm dengan berat 1 ton yang dirakit langsung di lokasi tidak hanya efektif dari sisi teknis, tetapi juga memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat setempat.

“Proses pembuatannya dilakukan onsite sehingga menyerap tenaga kerja lokal. Ini bukan hanya menjaga lingkungan, tapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat,” kata Herzaky menerangkan.

Kepala Satuan Kerja BWS Kalimantan I Rusly Effendi Hartono, menyebutkan pembangunan pengaman pantai di Kabupaten Sambas telah dilakukan bertahap sejak 2020 hingga 2023, dengan total panjang hampir lima kilometer.

“Mutu dan spesifikasi struktur yang digunakan konsisten yakni beton 1 ton dengan ukuran 80x80x80 cm. Infrastruktur ini menghubungkan sejumlah desa, seperti Matang Danau, Kalimantan, dan Tangaran,” katanya.

Dari sisi pemerintahan desa, Kepala Desa Matang Danau, Halipi, menyampaikan pembangunan pengaman pantai telah memberikan dampak signifikan, terutama dalam menyelamatkan lahan pertanian dan memunculkan potensi wisata baru di desa.

“Beberapa hektare lahan pertanian berhasil diselamatkan. Tapi kalau pembangunan tidak dilanjutkan tahun ini, ada risiko rumah warga akan tergerus gelombang laut,” ujar dia.

Di tempat yang sama, Camat Paloh Budi Susanto berharap kunjungan Staf Khusus Menko Infrastruktur dapat menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah pusat agar aspirasi mereka segera direspons melalui kebijakan konkret.

“Proyek ini bukan hanya soal perlindungan lingkungan, tetapi juga menumbuhkan ekonomi kreatif dan UMKM lokal. Pengaman pantai ini menyentuh tiga aspek penting sekaligus: lingkungan, pariwisata, dan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.

Topik
Komentar

Komentar