Simone Inzaghi tak bisa menutupi kekecewaannya usai Inter Milan dipermalukan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 di final Liga Champions UEFA 2024/2025, Sabtu (31/5) malam waktu setempat atau Minggu dini hari WIB. Kekalahan memalukan ini tak hanya membuat Inter pulang tanpa trofi, tetapi juga memicu spekulasi soal masa depan Inzaghi di kursi pelatih.
“Ini bukan Inter yang saya kenal,” kata Inzaghi kepada Sky Sport Italia usai pertandingan di Allianz Arena, Munich.
“Kami kalah segalanya malam ini. Tapi itu tak menghapus rasa bangga saya terhadap para pemain atas perjalanan mereka musim ini,” sambungnya.
PSG tampil dominan sejak menit awal. Achraf Hakimi membuka keunggulan pada menit ke-12, disusul brace dari Désiré Doué, serta gol dari Khvicha Kvaratskhelia dan Senny Mayulu yang memastikan kemenangan terbesar dalam sejarah final Liga Champions—selisih lima gol.
Inzaghi mengakui timnya gagal mengimbangi tekanan PSG dan kehilangan bentuk permainan sejak gol pertama.
“Kami kebobolan cepat dan permainan menjadi terbuka. PSG pantas menang. Kami tak melakukan apa yang kami harapkan,” ujarnya.
Kekalahan ini membuat Inter menutup musim tanpa gelar, setelah sebelumnya juga gagal di Serie A (kalah tipis dari Napoli), Coppa Italia, dan Supercoppa Italiana.
Dengan rumor tawaran menggiurkan dari klub Arab Saudi Al-Hilal senilai €30 juta per musim, masa depan Inzaghi menjadi sorotan.
“Kita akan lihat dalam beberapa hari ke depan. Sekarang waktunya bicara tenang dengan klub. Terlalu banyak kekecewaan malam ini untuk langsung mengambil keputusan,” ucapnya.
Inzaghi masih memiliki sisa kontrak satu tahun bersama Nerazzurri. Presiden klub, Beppe Marotta, sebelumnya menegaskan kekalahan ini tidak akan langsung memengaruhi evaluasi terhadap sang pelatih.
Namun publik San Siro tentu menunggu kepastian: akankah Inzaghi tetap menahkodai Inter? Atau laga final ini jadi salam perpisahan?