Jannik Sinner dari Italia, kiri, merayakan dengan trofi setelah mengalahkan Carlos Alcaraz dari Spanyol, kanan, untuk memenangkan final tunggal putra di Kejuaraan Tenis Wimbledon di London, Minggu, 13 Juli 2025. (Foto: Getty images)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Duel puncak Wimbledon 2025 antara Jannik Sinner dan Carlos Alcaraz bukan hanya menjadi ajang unjuk kualitas tenis papan atas, tetapi juga mencetak rekor baru dalam jumlah penonton dan memperlihatkan sisi persahabatan yang menyentuh di antara dua bintang muda ini.
Menurut data ESPN, final tunggal putra yang dimenangkan Sinner dengan skor 4-6, 6-4, 6-4, 6-4 tersebut mencatat rata-rata 2,9 juta penonton di Amerika Serikat pada Minggu (14/7), menjadikannya final Wimbledon putra paling banyak ditonton sejak laga legendaris Novak Djokovic vs Roger Federer pada 2019 yang ditonton 3,8 juta pemirsa.
Lonjakan rating juga terjadi pada babak semifinal. Pertandingan semifinal putra ditonton oleh rata-rata 1,31 juta orang — angka tertinggi sejak 2019. Sementara itu, semifinal putri yang menghadirkan kejutan Amanda Anisimova atas Aryna Sabalenka mencatat 897 ribu penonton, tertinggi sejak Serena Williams masih aktif di empat besar pada 2015.
Di luar statistik, pertandingan ini juga menunjukkan sisi kemanusiaan dan sportivitas yang kuat. Sehari setelah final, Jannik Sinner mengunggah pesan menyentuh kepada Alcaraz lewat Instagram.
“Pertarungan hebat lagi @carlitosalcarazz. Hormat, temanku. Ini pertandingan seperti inilah yang membuat kita bersemangat. Sampai jumpa lagi. Terima kasih,” tulis Sinner.
Ucapan tersebut disambut balasan dari Alcaraz, juara Wimbledon tahun lalu, yang tak kalah tulus.
“Selamat @janniksin atas gelar Wimbledon pertamamu! Sangat layak! Terima kasih semua atas dukungannya! Saya merasa seperti di rumah sendiri dan sangat spesial bisa bermain di sini. Sampai jumpa tahun depan!” tulis Alcaraz.
Sinner, yang menjadi petenis Italia pertama dalam sejarah yang menjuarai Wimbledon, juga sempat meminta maaf secara langsung kepada Djokovic saat semifinal karena merasa tidak enak mengalahkan lawannya yang tampil cedera.
Final ini tak hanya jadi penanda kebangkitan Sinner usai kekalahan menyakitkan di Roland Garros, tapi juga mencerminkan kelahiran rivalitas sehat di era baru tenis, menggantikan dominasi Big Three: Djokovic, Nadal, dan Federer.
Sinner vs Alcaraz diperkirakan akan kembali menjadi sajian utama pada US Open yang dimulai 24 Agustus mendatang.