Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi. (Foto: Inilah.com/Vonita)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memastikan pemerintah tidak akan menyerahkan data pribadi Warga Negara Indonesia (WNI) ke pemerintah Amerika Serikat (AS). Hal ini disampaikan Prasetyo buntut kesepakatan dengan AS untuk menurunkan tarif resiprokal dari 32 persen menjadi 19 persen.
“Jadi pemaknaannya yang tidak benar, bukan berarti kita itu akan menyerahkan data-data, apalagi data-data pribadi dari masyarakat Indonesia ke pihak sana, tidak,” kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, dikutip Sabtu (26/7/2025).
Prasetyo menuturkan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartanto juga menyampaikan demikian. Ia menyebut transfer data dilakukan justru sebagai upaya mengamankan data-data pribadi masyarakat Indonesia oleh perusahaan AS.
“Kemudian ada beberapa platform yang memang itu dimiliki oleh perusahaan-perusahaan dari Amerika, yang di situ ada ketentuan ketentuan untuk memasukkan data-data atau identitas-identitas,” ujarnya.
“Justru di situlah kerja sama kita itu adalah untuk memastikan bahwa data-data tersebut aman dan tidak boleh dipergunakan untuk hal-hal tidak semestinya,” kata Prasetyo melanjutkan.
Dengan demikian, politikus Partai Gerindra ini menegaskan pemerintah tidak semena-mena langsung menyerahkan data pribadi warga begitu saja. Melainkan, menurut Prasetyo, kesepakatan tersebut sebagai upaya pemerintah mengamankan data pribadi masyarakat melalui kerja sama.
”Bukan diserahkan, tidak ada yang diserahkan. Ini kan setiap kita mendaftar di platform-platform, misalnya email itu kan juga ada data-data yang harus dimasukkan kita entry atau kita submit. Justru kerja sama kita berdua itu adalah untuk memastikan data-data tersebut yang itu bagian dari persyaratan kita men-submit sesuatu di platform-platform itu ya itu yang kita amankan, kerja samanya di situ,” beber Prasetyo.