Sosok Iftitah Sulaiman: Eks Ajudan SBY yang Dilirik Prabowo Jadi Calon Menteri

Sosok Iftitah Sulaiman: Eks Ajudan SBY yang Dilirik Prabowo Jadi Calon Menteri


Presiden terpilih Prabowo Subianto saat ini sedang memanggil sejumlah tokoh sebagai kandidat calon menteri di cabinet Prabowo-Gibran. Sejumlah tokoh ini sudah bertemu langsung dengan Prabowo di kediaman pribadinya di Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).

Dari beberapa nama yang dipanggil oleh Prabowo, terdapat sejumlah nama baru yang sebelumnya tidak beredar atau masuk sebagai kandidat calon Menteri. Mereka di antaranya Veronika Tan, Natalius Pigai, hingga Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara.

Nama Iftitah Sulaiman sendiri masih asing di telinga publik, karena tidak pernah muncul. Namun Iftitah sendiri sebenarnya ada tokoh politik senior di Partai Demokrat. Dia bergabung dengan Partai Demokrat pada 2019 atau tepatnya setelah dia pensiun dari militer.

Profil Iftitah Sulaiman

Iftitah lulusan Akademi Milter (Akmil) tahun 1999 dari kecabangan Kaveleri. Bahkan dia merupakan peraih Adhi Makayasa atau lulusan terbaik di Akmil untuk angkatannya.

Biasanya para peraih Adhi Makayasa di Akmil atau Akpol memiliki karier moncer dikesatuannya masing-masing. Banyak dari mereka bahkan bisa mencapai karier tertinggi seperti menjadi Panglima TNI atau Kapolri.

Selama berkarier di militer, Iftitah pernah menduduki sejumlah jabatan penting di TNI. Dia memulai karier sebagai Komandan Peleton di Yonkav 8-Tank/Kostrad hingga menjadi Perwira Seksi Operasi. Lalu, ia dipindahkan ke Aceh untuk membentuk satuan baru, Yonkav 11/Kodam Iskandar Muda.

Periode itu, ia lebih banyak bertugas di medan tempur, selama tiga tahun; Operasi Rencong pada tahun 2003 dan Operasi Pemulihan Keamanan tahun 2004. Setelah Tsunami yang membawa berkah perdamaian di Aceh, dia dipindah tugas untuk Operasi Bantuan Kemanusiaan pada tahun 2005.

Tahun 2006, Iftitah terpilih sebagai penjaga perdamaian di Lebanon, melalui Kontingen Garuda-XXIII A/UNIFIL. Ia juga terpilih menjadi perwakilan UNIFIL (bersama perwira India dan Polandia) sebagai pembawa bendera PBB dalam Hari Nasional Italia tahun 2007, di Roma Italia.

Pulang dari Lebanon, Iftitah ikut membidani dan membangun Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP TNI) di Sentul, Bogor. Setelah itu, dia mendapatkan penugasan dari Mabes TNI pada 2010 sebagai Instruktur Internasional pertama TNI, di bidang Misi Pemeliharaan Perdamaian. Tugasnya saat itu melatih 35 perwira dari 11 negara di New Castle, Australia.

Pada 2011, Iftitah ditunjuk sebagai Kepala Sekretariat Panglima TNI. Dia juga pernah menjadi Pembantu Asisten Sespri Presiden RI (2011-2015). Dengan kata lain dia pernah mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Setelah selesai bertugas menjadi asisten ajudan Presiden RI, Ifitah dipromosikan menjadi Komandan Batalyon Kavaleri 4/KC Kodam III Siliwangi (2016-2017). Selanjutnya dia menjadi dosen tetap Universitas Pertahanan (2017-2019). 

Komentar