Rumah Anda adalah tempat membangun kesehatan dan kekebalan tubuh Anda. Namun, bagaimana jika salah satu perlengkapan pembersih yang sering digunakan yakni spons cuci piring bisa menjadi penyebab penyakit?
Spons penggosok piring ini ternyata bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri berbahaya berpotensi menyebabkan penyakit parah yang sering disalahartikan sebagai patogen bawaan makanan. Pengelolaan spons yang tepat, termasuk penggantian spons secara berkala dan mempertimbangkan alat pembersih alternatif, dapat membantu mengurangi risiko ini.
Untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat sangat penting untuk melawan paparan kuman setiap hari, termasuk yang berasal dari spons.
Sebuah analisis baru-baru ini menggarisbawahi jumlah bakteri mengkhawatirkan di dalam spons dapur, yang berpotensi lebih banyak daripada mangkuk toilet, dan mungkin menimbulkan risiko yang lebih besar daripada toilet.
Dengan spons yang menampung hingga 54 miliar bakteri per sentimeter kubik, spons dapat mencemari semua yang dibersihkannya, meningkatkan risiko keracunan makanan. Apalagi jika mengingat bahwa 5% ayam mentah dari supermarket dapat mengandung bakteri Salmonella.
Mengandung Banyak Bakteri Berbahaya
Insinyur biomedis di Universitas Duke telah membuktikan bahwa spons dapur, karena strukturnya, berfungsi sebagai lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan mikroba. Kekhawatiran utamanya adalah bahwa penyakit yang sering dikaitkan dengan faktor lain, seperti makanan, mungkin sebenarnya jika ditelusuri akibat spons yang terkontaminasi.
Ini tidak hanya mencakup gastroenteritis ringan tetapi juga penyakit parah seperti meningitis, pneumonia, demam tinggi, diare berdarah, dan keracunan darah yang mengancam jiwa.
Campylobacter, bakteri yang hidup di spons, sering kali bersumber dari ayam yang kurang matang, susu yang tidak dipasteurisasi, atau kecambah dan produk yang terkontaminasi, dapat menyebabkan diare, sakit perut, demam, dan mual. Organisme lain yang ditemukan dalam spons, Enterobacter cloacae, bagian dari flora usus normal, dapat menyebabkan infeksi parah jika orang tersebut memiliki kekebalan tubuh lemah, yang menyebabkan masalah seperti pneumonia, septikemia, dan meningitis.
E. coli, yang ada dalam spons, biasanya dikaitkan dengan keracunan makanan, yang menyebabkan penyakit perut, diare berdarah, dan komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa jika tidak diobati.
Salah satu bakteri feses yang berkembang biak di spons dapur adalah E. Coli, yang berisiko menyebabkan gagal ginjal. Sindrom Uremik Hemolitik adalah nama kondisi ginjal yang disebabkan oleh kontaminasi tersebut.
Klebsiella, bakteri lain yang umum ditemukan di spons, adalah patogen oportunistik yang dapat resistan terhadap antibiotic dan bisa menyebabkan infeksi berat seperti pneumonia dan infeksi saluran kemih. Moraxella osloensis, yang menyebabkan bau apek pada cucian, juga hidup di spons, sehingga menimbulkan risiko berbagai infeksi, termasuk lesi kulit dan radang sendi.
Salmonella, yang umumnya terkait dengan makanan atau air yang terkontaminasi, dapat berkembang biak di spons, menyebabkan demam, diare, dan kram perut, dengan gejala yang muncul dalam hitungan jam hingga seminggu.
Staphylococcus adalah patogen lain yang ditemukan pada spons, yang dikenal sebagai penyebab infeksi kulit dan kondisi lebih parah seperti impetigo dan selulitis. Spons juga dapat mengandung spesies Proteus dan Acinetobacter.
Memanaskan dengan Microwave
Meskipun memanaskan spons dengan microwave dapat membantu mengurangi jumlah bakteri, pendapat tentang efektivitasnya beragam. Penelitian dari tahun 2007 menemukan bahwa memanaskan spons dengan microwave dapat menghilangkan hingga 99,9% kuman, meskipun beberapa gelombang mikro mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk mencapainya. Merebus spons kurang efektif dibandingkan memanaskannya dengan microwave.
Untuk mengurangi risiko ini, penting untuk menghindari kontaminasi silang dengan tidak menggunakan spons yang sama untuk membersihkan barang yang berbeda, seperti wadah daging mentah dan peralatan makan.
Selain itu, jangan pernah meninggalkan spons di genangan air, masukkan spons ke dalam microwave selama dua menit untuk mengurangi jumlah mikroba. Pertimbangkan pula untuk menggunakan sarung tangan pencuci piring guna meminimalkan kontaminasi kulit.
Membuang spons plastik secara berkala tidak ramah lingkungan, jadi alternatif seperti spons berbahan dasar selulosa direkomendasikan. Bagi mereka yang tidak nyaman menggunakan spons, alternatifnya termasuk sikat gosok, sikat silikon, sikat logam sekali pakai, mesin pencuci piring, rendaman air sabun panas, dan pencucian kain lap pencuci piring secara berkala.