Mantan juara dunia MotoGP Casey Stoner menyebut rangkaian cedera parah yang dialami Jorge Martin sepanjang musim 2025 justru bisa menjadikannya lebih kuat di masa depan, sebagaimana dialami Marc Marquez beberapa tahun lalu.
“Saya tidak bisa benar-benar membayangkan bagaimana rasanya menjalani apa yang dia alami,” ujar Stoner, dikutip dari Crash di Jakarta, Kamis (21/8).
“Tapi kami pernah memulai musim dengan cedera pergelangan tangan, itu sangat sulit. Kemudian dia mengalami momen yang benar-benar mengerikan dengan kecelakaan di Qatar. Itu jelas bukan cara ideal untuk memulai musim sebagai juara dunia.”
Jorge Martin melewatkan seluruh sesi tes pramusim usai kecelakaan pada hari pertama tes Sepang, hanya 13 lap setelah turun ke lintasan. Cedera pergelangan tangannya bahkan memburuk akibat insiden latihan menjelang GP Thailand.
Debutnya bersama Aprilia baru terjadi di seri keempat di Qatar, namun petaka kembali datang ketika ia mengalami kecelakaan di akhir balapan dan ditabrak Fabio Di Giannantonio dari tim VR46. Martin kembali tampil di GP Ceko sebelum jeda musim panas.
“Biasanya, momen seperti ini akan membuat Anda jauh lebih tangguh ke depan,” tambah Stoner yang merupakan juara MotoGP pada 2007 dan 2011.
Ia mencontohkan bagaimana Marc Marquez berhasil kembali ke performa terbaiknya meski sempat absen panjang karena cedera berat.”Kita tidak tahu apa yang bisa kita harapkan dari Jorge ke depannya, tapi pengalaman ini bisa menjadi modal besar.”
Stoner juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan emosional dalam karir pebalap.”Jika kita terlalu larut dalam momen terbaik, maka saat momen terburuk datang, dampaknya bisa sangat dalam. Penting untuk tetap membumi,” katanya.
Selama masa pemulihan cederanya, Jorge Martin sempat mencoba mengaktifkan klausul pelepasan kontrak berbasis performa demi keluar dari Aprilia di akhir musim. Namun, setelah tim mengancam membawa kasus itu ke ranah hukum, Martin memilih untuk menyelesaikan tahun terakhir kontraknya.