Studi Pew Research Center: Islam Jadi Agama Paling Bertumbuh di Dunia

Studi Pew Research Center: Islam Jadi Agama Paling Bertumbuh di Dunia


Pew Research Center, sebuah lembaga pemikir yang berbasis di AS, merilis hasil studi terbaru mereka yang mengungkap bahwa Islam tumbuh lebih cepat daripada kelompok agama besar lainnya di seluruh dunia dari tahun 2010 hingga 2020.

Mengutip Newsweek, Sabtu (14/6/2025), data Pew Research Center pada rentang waktu tersebut menunjukkan jumlah umat Islam secara global mencapai sekitar 2 miliar, di mana secara proporsi populasi dunia yang beragama Islam meningkat dari 23,9 persen menjadi 25,6 persen.

Pada saat yang sama, porsi penganut Kristen dalam populasi global turun dari 30,6 dari menjadi 28,8 persen.

Studi tersebut menemukan bahwa angka kelahiran merupakan penyebab utama pertumbuhan populasi Muslim, dengan jumlah orang yang pindah agama ke Islam hampir seimbang dengan jumlah orang yang meninggalkan agama tersebut.

Rata-rata, wanita Muslim memiliki 2,9 anak dalam hidup mereka dari tahun 2015 hingga 2020, dibandingkan dengan 2,2 anak bagi wanita non-Muslim.

Lalu, usia rata-rata Muslim pada tahun 2020 adalah 24 tahun, yang sembilan tahun lebih muda dari usia rata-rata non-Muslim. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan Muslim dalam populasi global akan terus meningkat.

Setelah Islam, peningkatan terbesar dicatat oleh mereka yang tidak berafiliasi dengan agama tertentu, yang mengalami peningkatan total sebesar 300 juta menjadi 1,9 miliar, yang mewakili 24,2 persen dari populasi global. Ini merupakan peningkatan sebesar 0,9 persen dalam porsi mereka dalam populasi global.

Pakar Islam di Universitas Oxford, Profesor Faisal Devji, menyoroti perubahan jumlah ini pada bagaimana Islam akan terus berkembang dengan keadaan natural yang ada. Namun, ia juga menyinggung terkait kenaikan jumlah orang yang tidak beragama.

“Setelah membaca laporan tersebut, saya melihat bahwa peningkatan populasi Muslim sebagian besar bersifat alami, karena populasi yang lebih muda dan tingkat kelahiran yang lebih tinggi di Afrika Sub-Sahara dan Timur Tengah, bukan karena perubahan afiliasi agama,” tuturnya.

“Bahkan tampaknya kisah sebenarnya di sini adalah peningkatan spektakuler orang-orang yang tidak berafiliasi atau tidak beragama secara global, terutama di negara-negara kaya. Dengan jumlah lebih dari 24 persen populasi global, mereka tampaknya menunjukkan penurunan agama formal.”

Pakar hukum Islam di University of British Columbia, Profesor Rumee Ahmed, menjelaskan bahwa kenaikan jumlah orang Islam terjadi paling pesat di Afrika sub-Sahara, di mana populasinya tumbuh lebih dari 70 persen dari tahun 2010-2020 terutama karena peningkatan hasil kesehatan dan angka kematian bayi.

“Sekitar sepertiga dari populasi ini beragama Islam, dan itu ditambah dengan pertumbuhan populasi yang stabil sebesar 15-20 persen di daerah-daerah yang padat penduduk Muslim seperti Asia Selatan dan Asia Tenggara merupakan penyebab sebagian besar pertumbuhan populasi Muslim,” ucapnya.

 

Komentar