Subaru Konsisten Andalkan AWD di Forester, Masih Relevankah untuk Pasar Indonesia?

Subaru Konsisten Andalkan AWD di Forester, Masih Relevankah untuk Pasar Indonesia?


Di tengah tren SUV perkotaan yang kini banyak mengandalkan penggerak roda depan (FWD) demi efisiensi, Subaru justru tampil konsisten dengan menyematkan sistem Symmetrical All-Wheel Drive (AWD) sebagai standar di The All-New Forester 2.5i-S EyeSight yang diluncurkan di GIIAS 2025.

Sistem penggerak AWD menyeluruh ini bekerja secara permanen, membagi tenaga ke seluruh roda untuk memastikan traksi optimal di segala kondisi jalan. Subaru mengklaim pendekatan ini bukan sekadar fitur tambahan, tapi bagian dari DNA performa dan keselamatan mereka.

“Symmetrical AWD bukan hanya soal kemampuan off-road, tapi soal stabilitas, kendali penuh, dan rasa berkendara yang utuh di segala cuaca,” kata Arie Christopher, CEO Subaru Indonesia, saat ditemui usai peluncuran.

Dengan konfigurasi mesin Boxer dan sistem AWD yang simetris di sumbu tengah kendaraan, Forester diklaim memberikan keseimbangan distribusi bobot dan respons yang lebih presisi, terutama saat menikung atau menghindari rintangan secara mendadak.

IMG-20250730-WA0000.jpg

Namun di sisi lain, konsumen SUV di Indonesia umumnya lebih mempertimbangkan efisiensi bahan bakar dan kenyamanan di jalan aspal perkotaan. 

Hal ini menjadikan sebagian besar kompetitor di kelas menengah—seperti Honda CR-V, Mazda CX-5, atau Hyundai Tucson—lebih memilih varian FWD sebagai andalan utama, dengan AWD sebagai opsi terbatas.

Subaru menjawab tantangan ini dengan pendekatan menyeluruh: Forester tak hanya mengandalkan AWD, tapi juga ditopang fitur seperti X-MODE, Hill Descent Control, dan ground clearance 220 mm, menjadikan SUV ini tetap fungsional di kontur jalanan Indonesia yang beragam.

“Kalau hanya FWD, Anda mungkin nyaman di Jakarta. Tapi begitu masuk ke jalur pegunungan atau keluar kota saat hujan deras, AWD jadi penyelamat,” tambah Arie.

Dalam konteks ini, strategi Subaru terbilang berani—mempertahankan nilai diferensiasi teknis di saat pasar bergerak menuju simplifikasi.

Apakah konsumen Indonesia akan melihat AWD sebagai nilai tambah nyata atau hanya gimmick teknis? Subaru tampaknya siap menjawab itu dengan membiarkan pasar yang menilai sendiri, lewat performa di jalan.

Komentar