Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA baru saja merilis temuan barunya soal isu ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Temuan itu dilakukan pada rentang waktu 28 Mei – 12 Juni 2025. Hasilnya pemilih partai Gerindra, PKB dan Golkar mayoritas tidak percaya dengan isu tersebut.
Direktur LSI Denny JA Ardian Sopa menyebut pihaknya memberikan sejumlah pertanyaan terkait isu ijazah palsu Jokowi. Pertanyaan awal yang diajukan yakni apakah mereka percaya bahwa ijazah Presiden Jokowi palsu.
“Jika dilihat dari pemilih partai, konstituen partai koalisi pemerintahan seperti partai Gerindra, Golkar, dan PKB dalam presentasi yang tinggi menyatakan bahwa mereka tak percaya dengan isu ijazah palsu Jokowi, masing-masing dengan angka berturut-turut 80,5 persen, 80,6 persen dan 80,8 persen,” kata Ardian dalam keterangan yang diterima, Rabu (30/7/2025).
Lebih lanjut, dia menerangkan, tidak hanya ketiga partai koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran tersebut, di konstituen PDIP juga menunjukkan sikap yang sama. Sebanyak 80 persen responden dari PDIP menyatakan mereka tak percaya dengan isu ijazah palsu.
“Mereka yang percaya isu ijazah palsu Jokowi lebih banyak di pemilih PKS, NasDem dan Perindo,” sambungnya.
Sebagai informasi, pemilih partai PKS sebanyak 28,6 persen percaya dengan isu ijazah palsu, NasDem sebanyak 16,7 persen dan Perindo 45 persen.
Sementara itu, di segmen pemilih capres, ada sebesar 79,4 persen pemilih Prabowo Subianto yang menyatakan tak percaya isu ijazah palsu Jokowi. Kemudian, di pemilih Ganjar ada sebesar 67,9 persen yang tak percaya.
“Dan di pemilih Anies meski masih mayoritas yang tak percaya dengan isu ijazah palsu Jokowi, namun angkanya lebih kecil yaitu sebesar 51,7 persen,” tambah Ardian.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling. Survei menggunakan 1200 responden, dengan estimasi margin of error sebesar 2,9 persen. Untuk memperkuat temuan dan Analisa, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif berupa indepth interview, FGD, dan media analisis.