Survei: Pemudik Puas Gunakan Transportasi Umum

Survei: Pemudik Puas Gunakan Transportasi Umum


Lembaga Survei KedaiKOPI mencatat terdapat peningkatan yang cukup drastis minat masyarakat menggunakan transportasi umum dalam melakukan perjalanan mudik Lebaran 2025 yang mencapai 53,4 persen.

Direktur Riset dan Komunikasi KedaiKOPI Ibnu Dwi Cahyo menyebut dalam riset yang melibatkan 1.062 responden melalui metode Computerized Assisted Self Interview (CASI) pada 2-8 April 2025, menunjukkan masyarakat puas mudik dengan menggunakan transportasi umum.

“Di Jabodetabek, 67 persen responden memilih transportasi umum karena kemudahan akses dan ketersediaan armada,” kata Ibnu, seperti dikutip Rabu (16/4/2025).

Untuk angkutan umum yang paling banyak diminati oleh para pemudik, lembaga survei tersebut menunjukkan peningkatan terjadi pada segmen bus yang mencapai 69 persen dan untuk kereta api mencapai 13,4 persen.

Meningkatnya penggunaan moda transportasi bus untuk menjadi jembatan mereka sampai ke kampung halaman itu, tidak terlepas dari peran infrastruktur yang sudah jauh lebih baik. Terdapat sekitar 54,4 persen responden melintasi Tol Trans Jawa dan 96,1 persen puas dengan kondisinya.

Sementara itu, peningkatan juga terjadi pada pemudik yang menggunakan moda transportasi roda dua. Pada tahun ini, lembaga survei KedaiKOPI mencatat sebanyak 53,1 persen dibandingkan dengan tahun yang lalu.

“Namun, penggunaan sepeda motor pribadi juga naik, dengan 53,1 persen pengguna transportasi pribadi memilih motor,” jelas dia.

Penurunan Jumlah Pemudik

Sementara itu, pengamat ekonomi dari INDEF, Esther Sri Astuti, menyebut penurunan jumlah pemudik sebesar 24 persen, menjadi sekitar 193 juta. Menurutnya, hal ini berdasar survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan per 31 Maret 2025.

“Banyak yang memilih perjalanan jarak pendek, seperti Semarang–Solo, akibat kontraksi ekonomi,” ungkapnya.

Esther menyebut efisiensi anggaran pemerintah, maraknya PHK, dan penurunan perputaran uang dari Rp197 triliun pada 2024 menjadi Rp180 triliun pada 2025, sebagai penyebab.

“Daya beli melemah, masyarakat menyimpan THR untuk kebutuhan pasca-Lebaran,” tambahnya.

Esther menyarankan stimulus fiskal untuk UMKM dan investasi padat karya guna membuka lapangan kerja.

Mudik gratis dari Kementerian Perhubungan dan BUMN diikuti 22,5 persen responden, mayoritas dari Jabodetabek (55,6 persen), menuju Jawa Tengah (47,3 persen), Jawa Barat (18,4 persen), dan Jawa Timur (15,9 persen).

Informasi mudik diakses 93,3 persen responden melalui media sosial (92,5 persen), meski kuota tiket kereta api dan pesawat masih kurang memuaskan.

Untuk lebih memberikan kesan yang positif dalam menggunakan transportasi umum, pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyarankan platform terpusat untuk data mudik gratis guna akurasi kuota dan mencegah pendaftaran ganda.

“Layanan bus hingga kabupaten dapat mengurangi penggunaan sepeda motor. Perencanaan awal akan tingkatkan mudik gratis 2026,” ucapnya.
 

Komentar