Swiatek Sukses Balas Dendam Lawan Petenis Muda Filipina Eala

Swiatek Sukses Balas Dendam Lawan Petenis Muda Filipina Eala


Petenis nomor dua dunia, Iga Swiatek, sukses membalaskan dendam atas kekalahannya melawan petenis muda Filipina Alexandra Eala.

Bertemu di babak kedua Madrid WTA 1000 setelah kekalahan menyakitkan di perempat final Miami, Swiatek bangkit dari ketertinggalan satu set dan satu break untuk menang 4-6, 6-4, 6-2.

“Tidak mudah untuk menemukan ritme dan merasakan waktu yang tepat, jadi saya senang karena saya cukup sabar,” kata Swiatek usai laga.

Sebelumnya, Swiatek menelan kekalahan mengejutkan dalam dua set langsung dari Eala di perempat final Miami. Ia pun tampak akan kembali menelan kekalahan mengejutkan saat tertinggal satu set dan satu break, 6-4, 3-2.

Namun kali ini, petenis nomor dua dunia itu bangkit dan memenangi lima gim berturut-turut dari kedudukan 4-4 di set kedua sebelum memastikan kemenangan dalam waktu dua jam 15 menit.

Swiatek terhindar dari kekalahan pertamanya di ajang WTA 1000 dalam hampir empat tahun, setelah terakhir kali kalah di babak kedua turnamen dengan level tersebut di Cincinnati Open 2021.

Ia telah memenangi 58 pertandingan pembuka berturut-turut di ajang WTA Tour, termasuk United Cup dan WTA Finals sejak kekalahan round robin pertama dari Maria Sakkari di kejuaraan akhir 2021.

Swiatek mencatatkan 25 dari 57 kesalahan sendiri dalam pertandingan di set pertama, dan mengakhiri pertandingan dengan total 40 pukulan winner.

Ia memperbaiki servisnya — memenangi 85 persen poin dari servis pertamanya setelah gagal menembus 60 persen di salah satu dari dua set pertama — dan akhirnya mematahkan servis Eala tujuh kali dalam 16 kesempatan, menurut statistik WTA.

“Saya senang dengan pertandingan ini, senang dengan cara saya berkompetisi,” kata Eala.

“Tentu saja unggul satu set dan break adalah situasi yang bagus, tetapi Anda harus ingat bahwa ada orang lain di sisi lain lapangan. Terlebih lagi, juara Roland Garros beberapa kali. Ia juga bermain dengan baik… Hal-hal yang dapat dipelajari dan direnungkan.”

“Yang berbeda (antara Madrid dan Miami) adalah, menurut saya, ia bermain lebih baik di saat-saat penting, dan ia memiliki level yang sedikit lebih tinggi daripada saya di saat-saat tertentu dalam pertandingan,” ujar petenis berusia 19 tahun itu.

Berusaha mencapai final pertamanya musim ini, Swiatek selanjutnya akan menghadapi lawan lain yang juga pernah menyulitkannya di masa lalu, yakni unggulan ke-31 Linda Noskova.

Meskipun Swiatek telah memenangi tiga pertemuan berturut-turut melawan Noskova sejak kalah darinya di Australian Open tahun lalu, dua dari pertandingan tersebut berlangsung tiga set.

Komentar