Tak Ada Jejak Radioaktif dari Serangan Amerika ke Fasilitas Nuklir Iran

Tak Ada Jejak Radioaktif dari Serangan Amerika ke Fasilitas Nuklir Iran


Komisi Regulasi Nuklir dan Radiologi Arab Saudi menyatakan tidak menemukan jejak radiasi di negara-negara Arab di Teluk Persia dari serangan Amerika Serikat ke fasilitas nuklir Iran.

“Tidak ada konsekuensi radioaktif bagi lingkungan kerajaan dan negara-negara Teluk yang terdeteksi sebagai imbas dari serangan militer AS terhadap fasilitas nuklir Iran,” kata komisi tersebut dalam platform media sosial X, dipantau dari Jakarta, Minggu (22/6/2025).

Iran belum mendeteksi jejak kontaminasi menyusul serangan AS terhadap fasilitas-fasilitas nuklir, menurut pusat keamanan nuklir negara tersebut.

Menurut laporan New York Times, yang mengutip sumber pejabat Iran, diberitakan bahwa pesawat pengebom AS menyerang fasilitas nuklir Iran di Fordow dan Natanz pada Sabtu (21/6) sekitar pukul 23:00 GMT (atau Minggu, 06.00 WIB).

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa AS telah menyelesaikan “serangan yang sangat sukses” terhadap tiga titik fasilitas nuklir di Iran, Sabtu (21/6).

Serangan tersebut dilancarkan setelah Israel dilaporkan meminta AS terlibat dalam serangan udara yang sudah dilakukannya duluan terhadap sejumlah titik di Iran.

Israel juga telah menyerang beberapa fasilitas yang terkait dengan program pengembangan nuklir Teheran sejak mereka meluncurkan serangan rudal pada 13 Juni.

Namun demikian, Pemerintah Iran sudah memprediksi serangan terhadap fasilitas nuklir Fordow, sehingga fasilitas itu telah dievakuasi, kata penasihat ketua parlemen Iran Mehdi Mohammadi.

Menurutnya, berkat antisipasi tersebut maka tidak ada kerusakan di fasilitas nuklir Fordow yang tidak dapat dipulihkan.

Komentar