Pebalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia tak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas hasil balapan di Sirkuit Bugatti Le Mans, Prancis.
Juara dunia dua kali MotoGP itu harus puas mengakhiri lomba di posisi 16 pada balapan utama, Minggu (11/5) malam di tengah balapan basah.
“Saya telah memilih strategi yang tepat. Saya tahu betul jika hujan mulai turun, hujan tidak akan berhenti. Saya melihat setiap radar yang bisa saya temukan dan semuanya mengatakan hal yang sama,” ujar Bagnaia dilansir dari Motosan, Senin (12/5/2025).
Pecco jatuh saat lintasan mulai basah, meski berhasil kembali ke sirkuit, rider Italia itu kesulitan mengejar ketertinggalan dari para pesaingnya, terutama Marc Marquez yang sukses mengunci posisi runner up.
“Saya mengawali balapan dengan sangat baik, tetapi kemudian mulai banyak tergelincir di lintasan lurus dan saya kehilangan banyak posisi. Jika saya bisa melaju tanpa masalah, saya bisa finis di posisi lima besar,” sambung pria asal Italia itu.
Pada sesi kualifikasi dan sprint race, dua kali juara MotoGP itu memang sudah merasa tidak nyaman dengan rangkaian balapan di Prancis.
Bagnaia menganggap balapan di Le Mans sebagai bencana untuknya. Ia sangat marah karena gagal mendapatkan poin dari MotoGP Prancis 2025 setelah terjatuh pada Sprint Race.
“Sampai Sabtu pagi semuanya normal, saya merasa sangat nyaman. Kemudian, kualifikasi, sprint, dan balapan sebuah bencana. Saya pulang dengan sangat marah. Saya tidak senang dengan apa pun,” tandasnya.
Tanpa poin di Le Mans membuat Pecco bertengger di posisi tiga klasemen MotoGP 2025. Ia tertinggal 51 poin dari sang rekan setim sekaligus pemuncak klasemen yakni Marc Marquez.