Telkomsel Klaim 17 Juta Pengguna 5G, Targetkan 5.000 BTS Aktif Akhir 2025

Telkomsel Klaim 17 Juta Pengguna 5G, Targetkan 5.000 BTS Aktif Akhir 2025

Ibnu Medium.jpeg

Selasa, 22 Juli 2025 – 05:28 WIB

Telkomsel 5G Showcase, AI UU robot canggih berbasis 5G yang memiliki kemampuan multifungsi (Foto: Inilah.com/inu)

Telkomsel 5G Showcase, AI UU robot canggih berbasis 5G yang memiliki kemampuan multifungsi (Foto: Inilah.com/inu)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Telkomsel mencatat pertumbuhan signifikan jumlah pengguna 5G di Indonesia, dengan angka terbaru mencapai 17 juta pelanggan. Direktur Network Telkomsel, Indra Mardiatna, menyampaikan angka itu menunjukkan adopsi teknologi generasi kelima meningkat pesat seiring dengan perluasan cakupan dan kesadaran konsumen.

“Awal tahun lalu masih sekitar 10 jutaan. Sekarang sudah 17 juta. Pelanggan makin pintar, kalau beli ponsel baru ya pasti langsung cari yang sudah 5G,” kata Indra dalam sesi tanya jawab peluncuran Hyper 5G Telkomsel di Bandung, Senin (21/7/2025).

Menurut Indra, pelanggan tidak perlu registrasi khusus untuk menikmati layanan 5G Telkomsel. 

“Selama perangkat mendukung dan berada di wilayah 5G, layanan akan langsung aktif. Tak perlu kirim SMS ‘reg 5G’ atau sejenisnya,” tambahnya.

Untuk menopang lonjakan adopsi tersebut, Telkomsel saat ini mengoperasikan sekitar 2.800 BTS 5G secara nasional. 

Jajaran direksi Telkomsel pada acara peluncuran Hyper 5G di Bandung Raya, Bandung, Jawa Barat, Senin (21/7/2025). (Foto: Inilah.com/inu)

Hingga akhir 2025, operator milik TelkomGroup ini menargetkan jumlah itu tumbuh hampir dua kali lipat menjadi 5.000 BTS, dengan cakupan menyambung dari bandara hingga kota-kota satelit di Jabodetabek, termasuk Bandung.

5G Tak Sekadar Kecepatan, Tapi Nilai Tambah Nyata

Menanggapi pertanyaan inilah.com soal kemungkinan peningkatan biaya operasional 5G dibebankan ke konsumen, Indra menegaskan bahwa skema tarif Telkomsel tetap inklusif dan tidak ada segregasi antara pengguna 4G dan 5G.

“Paket-paket yang tersedia bisa dinikmati siapa saja. Kalau beli kuota di SIMPATI misalnya, itu otomatis bisa digunakan di 4G dan 5G. Hanya saja di 5G, tentu kecepatannya jauh lebih baik,” ujar Indra.

Derrick Heng, Direktur Marketing Telkomsel, menambahkan bahwa teknologi 5G memiliki efisiensi spektrum lebih tinggi dibanding 4G, sehingga secara teknis bisa mengangkut data 3-4 kali lebih banyak dalam kapasitas yang sama.

“Kalau dulu 1 Mbps cukup, sekarang pelanggan minta minimal 10 Mbps. Ekspektasi konsumen terus berkembang. Maka 5G bukan soal gaya-gayaan, tapi jawaban atas kebutuhan real-time yang makin kompleks,” kata Derrick.

Konsumsi Data 5G Tembus 202 GB per Pelanggan per Bulan

Indra juga mengungkap data menarik: pelanggan 5G Telkomsel di kawasan dengan jaringan aktif mencatat konsumsi data rata-rata 202 GB per bulan—jauh di atas pengguna umum.

“Kalau rata-rata konsumsi data nasional hanya 16 GB per bulan, maka pengguna 5G ini lebih dari 10 kali lipatnya. Artinya mereka memang butuh dan mampu memanfaatkan keunggulan teknologi ini,” kata dia.

Menurut Derrick, Telkomsel telah menyesuaikan portofolio produknya dengan tren tersebut. 

Beberapa bundling 5G yang ditawarkan antara lain Paket Super Seru 5G SIMPATI (100 GB seharga Rp125 ribu), bundling device Oppo dan Samsung, hingga Orbit 5G untuk pengguna rumahan.

Meski kompetisi antar-operator makin ketat, Telkomsel menegaskan pembeda utama mereka adalah pada komitmen menghadirkan pengalaman 5G yang nyata dan konsisten.

“Bukan cuma soal ikon 5G muncul di layar, tapi seberapa cepat, stabil, dan bisa diakses di berbagai lokasi penting. Kami komitmen untuk menjadikan itu kenyataan,” pungkas Derrick.

Hingga pertengahan 2025, Telkomsel telah mengoperasikan lebih dari 3.000 BTS 5G di 56 kota/kabupaten, dan meraih tujuh penghargaan internasional dari Ookla, termasuk kategori Best 5G Gaming Experience.

Topik
Komentar

Komentar