Atlet senam kebanggaan Indonesia, Rifda Irfanaluthfi bersiap menatap gelaran multi event olahraga terbesar, Olimpiade 2024 di Paris.
Rifda dijadwalkan terbang ke Paris, Prancis pada Senin (22/7/2024) hari ini, setelah melakoni serangkaian pemusatan latihan di Heerenveen, Belanda.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Senam Seluruh Indonesia (PB Persani) Ita Yuliati mengatakan, nantinya Rifda tidak lagi menjalani pemusatan latihan di Paris.
“Sekarang tanggal 22 (Juli) ke Paris, kemudian tanggal 24-25 Juli akan mulai podium training, kemudian tandingnya nanti tanggal 28 Juli,” ujar Ita.
Podium training merupakan sesi latihan resmi yang dilakukan oleh para atlet di arena kompetisi sebenarnya sebelum pertandingan dimulai. Latihan ini bertujuan agar para atlet dapat beradaptasi dengan peralatan, tata letak arena, dan suasana kompetisi.
Podium training juga memberikan kesempatan bagi pelatih dan atlet untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi masalah atau penyesuaian yang perlu dilakukan sebelum kompetisi resmi dimulai.
Bicara kondisi dan persiapan, Ita memahami bahwa Rifda memang belum pulih total pasca-diterpa cedera ACL. Hanya saja, persiapan untuk menatap Olimpiade 2024 terus dimaksimalkan, dan berjalan dengan baik.
“Jadi memang kan sebetulnya dia memang belum pulih 100%. Jadi masih sangat berhati-hati. Pelatihnya sih terakhir bilang baik-baik saja. Cuma kemarin saya mendengar katanya ada sedikit masalah kakinya katanya,” ujar dia menambahkan.
Tampil sebagai debutan di panggung Olimpiade Rifda kata Ita kemungkinan tidak akan turun di semua alat pada nomor all around senam artistik.”Sekarang kami harus lihat apakah Rifda akan turun di empat alat semuanya atau hanya sebagian alat. Karena ini demi keselamatannya juga,” beber Ita.
Sementara, saat disinggung terkait target, Ita memastikan pihaknya tidak akan membebani Rifda untuk meraih medali atau pun emas pada Olimpiade. Terlebih dengan lawan atau pesaing merupakan para atlet dunia yang tangguh dari Amerika, Eropa, dan lainnya.
Ita berharap, atlet 24 tahun tersebut mampu menyerap pengalaman berharga dan mencoba meraih hasil maksimal di Olimpiade perdananya.”Target sih ya kami melihat record aja ya. Ranking ya. Jadi ranking. Karena nanti kan akan dilihat. Mudah-Mudahan bisa dapat hasil yang maksimal,” ujar Ita.