Tesla Akui Protes terhadap Musk sebagai Faktor Risiko Perusahaan

Tesla Akui Protes terhadap Musk sebagai Faktor Risiko Perusahaan


Tesla resmi mencantumkan protes global terhadap perusahaan dan CEO Elon Musk, terkait keterlibatannya dalam pemerintahan Presiden AS Donald Trump, sebagai faktor risiko dalam sebuah dokumen yang diajukan ke lembaga Securities and Exchange Commission.

Mengutip Tech Crunch, Minggu (27/4/2025), hal tersebut menunjukkan bahwa gelombang kritik terhadap Musk telah mencapai tingkat yang dinilai dapat membahayakan merek dan bisnis Tesla.

Dalam laporan sebelumnya, Tesla memperingatkan bahwa produk, bisnis, hasil aktivitas perusahaan, dan pernyataan maupun tindakan manajemennya sering menjadi sasaran komentar pihak ketiga.

Namun, dalam dokumen terbaru, perusahaan memperbarui bahasa tersebut dengan menambahkan bahwa kritik tersebut kini ‘telah memicu protes’, beberapa di antaranya meningkat menjadi kekerasan yang menargetkan operasi, produk, dan personel Tesla.

Tim kuasa hukum Tesla juga menegaskan bahwa persepsi negatif akibat protes dapat merugikan merek tersebut, mengganggu bisnis termasuk penjualan, serta menyulitkan perusahaan dalam menggalang dana tambahan di masa depan.

Meskipun Tesla mengaitkan protes dengan risiko bisnis, hingga kini belum ada bukti kuat yang menghubungkan aksi protes global dengan insiden vandalisme terhadap showroom atau stasiun Supercharger mereka. Musk sendiri sempat menuding tanpa bukti bahwa para demonstran adalah ‘massa bayaran’ dalam laporan keuangan kuartalan Tesla.

Protes terhadap Tesla dan Musk dinilai semakin berdampak. Laporan keuangan terbaru menunjukkan penurunan tajam pendapatan dan laba otomotif Tesla dibandingkan tahun sebelumnya, dan eksekutif perusahaan mengakui bahwa aksi protes menciptakan ‘dampak negatif’ terhadap bisnis.

Kelompok Tesla Takedown, salah satu penggerak protes global, menyambut baik pengakuan resmi ini.

“Kami tidak bisa meminta pengakuan yang lebih baik atas gerakan kami selain Tesla secara resmi menyebut kami sebagai faktor risiko. Ketika kebenaran menjadi ancaman, Anda tahu bahwa Anda sedang membuat dampak,” kata kelompok tersebut dalam pernyataannya.
 

Komentar