Dua TikToker Belgia mengakui menghabiskan 27 jam di toilet Allianz Arena akhir pekan lalu sebelum menonton Paris Saint-Germain (PSG) mengalahkan Inter Milan di final Liga Champions secara gratis.
Neal Remmerie dan Senne Haverbeke mengatakan kepada VRT News bahwa mereka berhasil masuk ke stadion Munich sehari sebelum pertandingan dan bersembunyi di bilik toilet. Setelah menempelkan tanda buatan sendiri “Sedang Rusak” di pintu toilet, pasangan itu menunggu dalam diam selama lebih dari sehari.
“Kami membawa ransel berisi makanan ringan dan bermain-main dengan ponsel untuk menghabiskan waktu,” kata Remmerie kepada lembaga penyiaran publik Belgia.
“Lampu menyala sepanjang waktu dan posisi duduk tidak nyaman, sehingga tidur hampir mustahil. Itu menyulitkan secara fisik dan mental.”
Begitu mereka mendengar penggemar mulai menggunakan toilet pada hari pertandingan, pasangan itu meninggalkan tempat persembunyian mereka dan berjalan melewati pemeriksa tiket untuk bergabung dengan 86.600 penonton di tribun.
“Kami perhatikan dengan saksama petugas keamanan mana yang paling tidak memperhatikan. Sambil menelepon dan membawa makanan di tangan, kami terus berjalan, dan tiba-tiba kami sudah ada di dalam,” imbuh Remmerie.
“PSG menang 5-0 dan kami juga berada di bagian pendukung tim pemenang. Itu adalah pertandingan sepak bola terindah yang pernah kami saksikan.”
Allianz Arena dan UEFA tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui email.
Para penggemar yang datang langsung ke pertandingan harus membayar sekitar 90 hingga 950 euro atau sekitar Rp1,6 juta hingga Rp17,6 juta untuk membeli tiket pertandingan tersebut.
Seperti diketahui, PSG akhirnya mencatat sejarah emas dengan meraih gelar Liga Champions UEFA pertama mereka, usai melumat Inter Milan dengan skor mencengangkan 5-0 di final yang digelar di Allianz Arena, Munich, Sabtu (31/5/2025) malam waktu setempat.
Ini bukan sekadar kemenangan, tapi juga rekor. PSG menjadi tim pertama yang menang dengan selisih lima gol di final Liga Champions, mengungguli kemenangan AC Milan 4-0 atas Barcelona pada 1994 atau Real Madrid 7-3 atas Eintracht Frankfurt pada 1960 di era Piala Champions.