Truk Batu bara PT BA Lewati Permukiman Warga, DPR Minta Perusahaan Bikin Jalan Sendiri

Truk Batu bara PT BA Lewati Permukiman Warga, DPR Minta Perusahaan Bikin Jalan Sendiri


Komisi XII DPR menyoroti operasional PT Bukit Asam (PT BA) Tbk yang mengganggu lingkungan sekitar. Misalnya, penggunaan akses jalan umum oleh truk pengangkut batu bara milik perusahaan, meresahkan warga.

Ketua Komisi XII DPR, Bambang Patijaya menegaskan pentingnya penyelesaian akses jalan PT BA, yang hingga kini belum terealisasi.

“Kami mendapati sebagian besar truk pengangkut batu bara masih melalui kawasan permukiman dan perkotaan sehingga menimbulkan kemacetan, debu, dan risiko kecelakaan. Jika akses holding ini dapat segera dibangun, maka aktivitas logistik dapat dialihkan ke jalur tersebut tanpa mengganggu masyarakat,” ujar Bambang, dikutip Senin (12/5/2025).

Pernyataan Bambang disampaikan karena dirinya bersama rombongan Komisi XI DPR, usai melakukan kunjungan kerja ke Palembang, Sumatra Selatan, Kamis lalu (8/5/2025). “Temuan ini tidak hanya merugikan warga sekitar, tetapi juga menciptakan potensi konflik sosial yang dapat mencoreng citra perusahaan,” lanjut Politikus Partai Golkar itu.

Oleh karena itu, Bambang mendesak, PT Bukit Asam sebagai perusahaan tambang milik negara untuk segera mencari solusi efektif yang tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga masyarakat sekitar.

“Kami memahami bahwa PT BA adalah BUMN yang harus menjaga kepentingan bisnisnya. Namun, sebagai perusahaan milik negara, aspek sosial juga tidak boleh diabaikan,” lanjut Bambang.

Diusulkan, beberapa alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya adalah penerapan toll fee atau biaya penggunaan jalan bagi truk pengangkut batu bara.

“Selain itu, PT BA juga dapat menjalin kesepakatan bisnis dengan pemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) batu bara agar penggunaan jalan lebih terkontrol dan tidak merugikan warga,” tambahnya.

Ia berharap, PT Bukit Asam segera mengambil langkah konkret untuk mempercepat pembangunan akses jalan holding tersebut. Pasalnya, jika permasalahan ini terus berlarut-larut, maka risiko konflik sosial dan penurunan kualitas lingkungan akan semakin meningkat.

Sementara itu, PT Bukit Asam melalui perwakilannya menyatakan komitmennya untuk mencari solusi terbaik bagi semua pihak.

“Kami akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mempercepat realisasi akses jalan holding ini. Selain itu, kami juga akan memperketat pengawasan terhadap aktivitas logistik agar tidak mengganggu kenyamanan masyarakat,” kata Arsal Ismail, Direktur Utama PT Bukit Asam.

 

Komentar