Langkah mengejutkan datang dari Turki. Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mendesak negara-negara Muslim untuk bersatu dan berupaya memboikot partisipasi Israel dalam Sidang Majelis Umum PBB yang akan digelar September mendatang.
Desakan ini disampaikan Fidan dalam pertemuan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Arab Saudi, Senin (25/8/2025).
Rapat OKI itu sendiri berfokus pada tiga agenda utama: menghentikan perang, mendorong persatuan respons umat Islam, dan menggalang dukungan komunitas internasional. Namun, usulan Fidan soal Israel menjadi sorotan utama.
“Kita harus menyerukan upaya kita dalam mempertahankan dan memperluas momentum pengakuan Negara Palestina sekaligus meluncurkan inisiatif di PBB untuk keanggotaan Palestina dan menangguhkan partisipasi Israel di Majelis Umum,” kata Fidan, seperti dikutip Middle East Eye, Selasa (26/8/2025).
Fidan menambahkan, usulan penangguhan ini punya preseden atau contoh kasus yang pernah terjadi sebelumnya.
Mungkinkah Israel Didepak dari PBB?
Secara teori, penangguhan atau pengusiran anggota PBB bisa dilakukan berdasarkan Pasal 5 dan 6 Piagam PBB, jika negara tersebut ‘secara konsisten melanggar prinsip dalam Piagam’.
Namun, jalan ini hampir mustahil untuk ditempuh. Mengapa? Karena sekutu terdekat Israel, Amerika Serikat (AS), adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki hak veto. Setiap upaya untuk menangguhkan atau mengeluarkan Israel pasti akan diveto oleh AS.
Meski demikian, ada cara lain yang bisa ditempuh, seperti yang pernah terjadi pada kasus apartheid Afrika Selatan. Pada September 1974, Komite Kredensial PBB menolak kredensial Afrika Selatan. Tiga hari kemudian, Majelis Umum mengeluarkan Resolusi 32017 yang mendesak Dewan Keamanan untuk meninjau keanggotaan Afrika Selatan karena pelanggaran yang terus dilakukan.
Saat ini, banyak pakar dan komunitas internasional menuding Israel telah melanggar piagam PBB dan melakukan kejahatan perang serta kejahatan kemanusiaan. Militer Israel, di bawah kepemimpinan Benjamin Netanyahu, dituduh membunuh warga Palestina secara brutal dan menggempur fasilitas sipil tanpa pandang bulu. Blokade ketat yang diterapkan Israel juga telah menyebabkan bencana kemanusiaan di Gaza.
Pertanyaannya, akankah negara-negara OKI bersatu dan mampu menekan PBB seperti yang terjadi pada Afrika Selatan? Atau, mungkinkah ini hanya gertakan belaka yang tak akan mengubah apa-apa?