Ubah Jelantah Jadi Rupiah, Pertamina Buka 35 Titik Pengumpulan di 10 Kota

Ubah Jelantah Jadi Rupiah, Pertamina Buka 35 Titik Pengumpulan di 10 Kota


Pertamina menegaskan bahwa pengembangan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan atau Sustainable Aviation Fuel (SAF) tidak hanya bertujuan mengurangi emisi, tetapi juga mendorong ekonomi sirkular dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam rantai pasok bahan baku.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan bahwa masyarakat dapat berperan sebagai pemasok minyak jelantah (Used Cooking Oil/UCO) yang menjadi bahan baku utama bioavtur ramah lingkungan tersebut.

“Ekosistem Pertamina SAF akan mendorong peningkatan ekonomi sirkuler di masyarakat, karena masyarakat dapat terlibat sebagai pemasok untuk bahan baku minyak jelantahnya,” ujar Fadjar di Jakarta, Rabu (20/8).

Untuk memfasilitasi hal tersebut, Pertamina telah meluncurkan program bernama “UCollect”. Melalui inisiatif ini, masyarakat diajak mengumpulkan minyak jelantah rumah tangga untuk kemudian ditukarkan di titik-titik pengumpulan yang telah disediakan.

“Masyarakat bisa menukarkan minyak jelantah di titik-titik pengumpulan yang telah disediakan, seperti UCollect Box di sejumlah SPBU dan rumah sakit IHC Pertamina,” imbuh Fadjar.

Saat ini, Pertamina telah menyediakan 35 titik UCollect Box yang tersebar di berbagai kota, antara lain Jakarta, Tangerang, Depok, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, hingga Palembang. Selain dari rumah tangga, Pertamina juga membangun kemitraan untuk mengumpulkan minyak jelantah dari sektor komersial seperti hotel, restoran, dan kafe (HoReCa).

Fadjar menegaskan, peran serta publik dalam pengumpulan bahan baku ini sangat penting untuk mendukung peningkatan produksi SAF secara berkelanjutan. 

Produk bioavtur ini sendiri berpotensi mengurangi emisi karbon hingga 84 persen jika dibandingkan dengan avtur konvensional.

“Ke depan, kapasitas produksi Pertamina SAF ini akan terus ditingkatkan, sehingga ekosistem SAF terus berkembang serta target pengurangan emisi bisa diakselerasi,” pungkasnya.

Komentar