UEFA Tolak VAR Tambah Kuasa dan Aturan Penalti Tanpa Rebound

UEFA Tolak VAR Tambah Kuasa dan Aturan Penalti Tanpa Rebound

Ibnu Medium.jpeg

Rabu, 23 Juli 2025 – 06:29 WIB

Pedro dari Lazio mencetak gol kedua bagi timnya melewati Yann Sommer dari FC Internazionale selama pertandingan Serie A antara FC Internazionale dan SS Lazio di Stadio Giuseppe Meazza pada tanggal 18 Mei 2025 di Milan, Italia. (Foto: Marco Luzzani/Getty Images)

Pedro dari Lazio mencetak gol kedua bagi timnya melewati Yann Sommer dari FC Internazionale selama pertandingan Serie A antara FC Internazionale dan SS Lazio di Stadio Giuseppe Meazza pada tanggal 18 Mei 2025 di Milan, Italia. (Foto: Marco Luzzani/Getty Images)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

UEFA menolak mentah-mentah usulan perubahan aturan penalti yang melarang gol dari bola rebound setelah penalti gagal, serta penambahan wewenang VAR dalam pertandingan. Federasi sepak bola Eropa ini menyebut proposal tersebut sebagai sesuatu yang “tidak bisa ditoleransi.”

Dikutip dari The Times, UEFA secara tegas menyampaikan sikapnya kepada IFAB (International Football Association Board)—badan pembuat hukum dalam sepak bola global. Mereka menyebut rencana meniadakan peluang mencetak gol dari bola muntah setelah penyelamatan penalti sebagai langkah yang salah arah dan bertentangan dengan semangat permainan.

Tolak Tambahan Kuasa VAR

Selain aturan penalti, UEFA juga menolak perluasan wewenang VAR untuk bisa ikut campur dalam situasi seperti sepak pojok dan kartu kuning kedua. Mereka khawatir hal tersebut justru akan memperpanjang waktu pertandingan dan merusak alur permainan.

“Menambah ruang gerak VAR akan membuat pertandingan semakin terganggu oleh jeda-jeda panjang, tanpa menjamin keputusan lebih tepat,” ujar sumber senior UEFA.

Selama ini, UEFA telah cukup vokal dalam mengkritik cara kerja VAR yang dianggap belum konsisten, baik di level klub maupun internasional. Mereka mengingatkan bahwa keputusan-keputusan kontroversial di Piala Dunia Qatar 2022 seperti penalti untuk Portugal dan gol Antoine Griezmann yang dianulir secara keliru masih jadi bukti betapa VAR belum sempurna.

Aturan Penalti “Matikan Bola”

Salah satu usulan IFAB yang paling menuai kritik adalah aturan penalti baru yang menyatakan bola akan dianggap “mati” jika tendangan penalti berhasil ditepis kiper, tanpa ada kesempatan rebound. Artinya, jika pemain gagal di tendangan pertama, peluang langsung berakhir—tidak ada bola muntah untuk disambar.

UEFA mengecam ide ini sebagai bentuk pengingkaran terhadap dinamika dan keadilan dalam permainan. “Itu bukan sepak bola,” kata seorang pejabat UEFA.

Tegur FIFA dan IFAB

UEFA juga kecewa karena tidak diajak berdiskusi lebih awal dalam perubahan aturan sebelumnya yang disahkan Maret lalu, seperti soal penjaga gawang yang kini dikenai hukuman sepak pojok jika memegang bola lebih dari delapan detik.

UEFA mendesak agar diskusi antara IFAB, FIFA, dan konfederasi lain dilakukan terlebih dahulu sebelum aturan-aturan besar seperti ini diberlakukan, apalagi jika akan diterapkan pada Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Topik
Komentar

Komentar