Rasa haru dan bangga dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, termasuk Titiek Soeharto, setelah Gregoria Mariska Tunjung berhasil meraih medali perunggu di Olimpiade 2024 Paris melalui cabang olahraga bulu tangkis. Medali perunggu yang diraih oleh Gregoria, atau yang akrab disapa Jorji, menjadi medali pertama yang diperoleh kontingen Merah Putih di ajang Olimpiade 2024.
Dalam unggahannya di akun Instagram, Titiek Soeharto, yang selalu setia mendampingi atlet-atlet Merah Putih di Paris, tidak kuasa menahan tangis melihat perjuangan Jorji.
Momen haru itu terjadi saat keduanya bertemu tak lama setelah Jorji memastikan medali perunggu di Paris 2024. Pada kesempatan itu, Jorji menyampaikan satu permintaan khusus kepada Titiek.
“Ibu Titiek tidak boleh pulang dulu. Harus nonton (Olimpiade) sampai selesai,” kata Jorji sembari memeluk putri dari Presiden RI kedua, Soeharto.
Permintaan tersebut diutarakan setelah Jorji menyelesaikan pertandingan semifinal melawan tunggal putri peringkat satu dunia asal Korea Selatan, An Se-young.
Meski Jorji kalah dalam rubber game dengan skor 21-11, 13-21, 16-21, perjuangannya tetap mendapatkan apresiasi.
Walaupun kalah di semifinal, Jorji tidak perlu bertanding lagi untuk memperebutkan medali perunggu. Carolina Marin dari Spanyol memutuskan untuk mundur dari Olimpiade 2024 karena mengalami cedera lutut kanan saat laga semifinal melawan He Bing Jiao dari China. Keputusan Marin untuk mundur memastikan Jorji secara otomatis mendapatkan medali perunggu tanpa harus bertanding di perebutan tempat ketiga.
Titiek Soeharto pun tak kuasa menahan tangisnya melihat perjuangan Jorji. Ia mengucapkan syukur atas kegigihan Jorji yang akhirnya berhasil memberikan medali pertama bagi Indonesia di Paris 2024.
“Alhamdulilah, medali pertama untuk Indonesia,” kata Titiek sambil berlinang air mata.
Indonesia masih memiliki peluang untuk menambah perolehan medali di Olimpiade 2024 melalui dua cabang olahraga lainnya, yaitu panjat tebing dan angkat besi.