Presiden AS Donald Trump mulai melancarkan ‘serangan’ terhadap Universitas Columbia, setelah sebelumnya fokus menekan Universitas Harvard.
Trump kini mengancam akan mencabut akreditasi pendidikan Universitas Columbia. Menteri Pendidikan AS Linda McMahon mengatakan perguruan tinggi yang terletak di Kota New York itu telah melanggar aturan karena tak peduli terhadap aksi antisemitisme yang dialami mahasiswa-mahasiswa Yahudi di kampus.
Ia pun menyampaikan pihaknya telah menghubungi badan akreditasi Columbia mengenai dugaan pelanggaran tersebut.
“Setelah serangan teror Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel, kepemimpinan Universitas Columbia secara sengaja tidak memedulikan pelecehan terhadap mahasiswa Yahudi di kampusnya,” kata McMahon dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (7/6/2025).
“Ini tidak hanya amoral, tapi juga melanggar hukum,” lanjut dia.
Serangan terhadap Universitas Columbia ini dilancarkan setelah pemerintahan Trump menargetkan Universitas Harvard karena menolak patuh terhadap aturan mereka.
Selama beberapa waktu belakangan, pemerintahan Trump menekan Harvard karena tak menurut untuk membatasi aksi protes mahasiswa serta memberikan informasi spesifik mengenai mahasiswa asing mereka, termasuk catatan kriminal.
Harvard mengeklaim permintaan pemerintahan Trump ini melanggar amandemen pertama konstitusi AS.
Trump pun mengusik kampus dengan berbagai cara, mulai dari mencabut seluruh dana federal dan kontrak hingga mengancam mencabut status bebas pajak kampus.
Tak hanya itu, Trump bahkan sempat melarang kampus menerima mahasiswa asing dan mengusir mahasiwa asing yang sudah ada ke kampus lain, langkah yang kemudian dijegal oleh perintah pengadilan.
Belum mau berhenti sampai sana, pada Rabu (4/6/2025), Trump akhirnya mengeluarkan perintah resmi yang melarang AS menerima visa mahasiswa asing Harvard.
Setelah mengusik Harvard, Trump kini melayangkan bidikannya ke Universitas Columbia.
Universitas Columbia merupakan kampus yang sempat membuat heboh tahun lalu karena mahasiswa pro-Palestinanya protes berhari-hari dengan berkemah di lingkungan institusi.
Setelah ditekan Harvard, Columbia manut untuk ikut berbagai kebijakan pemerintah. Namun, meski sudah patuh, kini Columbia ikut dalam jajaran Ivy League yang ditargetkan Trump.
Kementerian Pendidikan mengeklaim setelah penyelidikan pada Februari, mereka mendapati bahwa Universitas Columbia ‘gagal secara berarti melindungi mahasiswa Yahudi dari pelecehan yang parah dan meluas di kampus’.
“Dan akibatnya, para mahasiswa tak mendapat akses yang sama terhadap pendidikan yang menjadi hak mereka berdasarkan hukum,” demikian keterangan Kementerian Pendidikan, seperti dilansir NBC News.
Universitas Columbia telah merespons ancaman ini. Pihak kampus menyatakan bahwa mereka menyadari kekhawatiran pemerintah dan telah menangani hal tersebut secara langsung dengan akreditor kampus.
“Columbia sangat berkomitmen untuk memerangi antisemitisme di kampus kami. Kami menanggapi masalah ini dengan serius dan terus bekerja sama dengan pemerintah federal untuk mengatasinya,” demikian pernyataan kampus.
Penarikan akreditasi Columbia akan membuat kampus kehilangan akses ke semua pendanaan federal.