Wali Kota Athena Semprot Dubes Israel: Kami tak Butuh Pelajaran Demokrasi dari Pembunuh!

Wali Kota Athena Semprot Dubes Israel: Kami tak Butuh Pelajaran Demokrasi dari Pembunuh!


Hubungan Yunani-Israel kembali memanas setelah Wali Kota Athena Haris Doukas terlibat perang kata tajam dengan Duta Besar Israel untuk Yunani, Noam Katz, pada Minggu (3/8/2025). Ketegangan ini dipicu oleh tuduhan Dubes Katz yang menilai otoritas kota tidak serius menangani fenomena grafiti antisemit yang tersebar luas di ibu kota Yunani.

Dalam pernyataannya kepada harian Kathimerini, Duta Besar Katz menyatakan bahwa wisatawan Israel merasa ‘tidak nyaman’ berada di Athena. Ia mengeklaim pemerintah kota telah membiarkan ‘minoritas terorganisir’ menyebarkan grafiti bernada anti-Yahudi, yang kemudian menjadi sorotan utama Dubes Israel tersebut.

Tak butuh waktu lama, Wali Kota Doukas langsung memberikan balasan menohok melalui platform media sosial X. Responsnya sangat lugas dan tanpa basa-basi. “Kami telah membuktikan penolakan tegas terhadap kekerasan dan rasisme, dan kami tidak butuh pelajaran demokrasi dari mereka yang membunuh warga sipil,” tulis Doukas.

Wali kota dari Partai Sosialis PASOK itu menambahkan, Athena sebagai ibu kota negara demokratis, ‘menghormati pengunjungnya dan menegakkan tinggi hak kebebasan berekspresi bagi warganya’. Pernyataan ini sekaligus menegaskan posisi Athena sebagai kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan dan toleransi.

Doukas juga tak ragu menyindir keras fokus Dubes Israel terhadap grafiti, di tengah krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Palestina. “Menjijikkan bahwa sang duta besar memilih menyoroti grafiti (yang jelas-jelas sudah dibersihkan), sementara genosida yang belum pernah terjadi sebelumnya tengah berlangsung di Gaza,” cetus Doukas dalam unggahannya.

Sindiran ini menggambarkan kontras tajam antara prioritas yang dianggap penting oleh kedua belah pihak.

Ketegangan Yunani-Israel dan Pergeseran Kebijakan Luar Negeri

Dalam beberapa bulan terakhir, Yunani, bersama sejumlah negara Eropa lainnya, memang sering menjadi lokasi demonstrasi pro-Palestina yang dipimpin oleh kelompok-kelompok kiri. Bahkan, sebuah kapal pesiar yang membawa wisatawan Israel sempat disambut aksi protes di sejumlah pelabuhan Yunani, menunjukkan sentimen anti-Israel yang mulai tumbuh di kalangan masyarakat tertentu.

Meskipun selama beberapa dekade Yunani dikenal memiliki kebijakan luar negeri yang pro-Arab, situasi mulai berubah drastis sejak tahun 2010. Yunani mulai mempererat hubungan dengan Israel, terutama dalam bidang keamanan dan energi. Kedekatan ini semakin terlihat nyata pasca-pecahnya perang di Gaza pada Oktober 2023.

Sejak konflik tersebut, jumlah warga Israel yang datang dan berinvestasi di pasar properti Yunani mengalami peningkatan signifikan.

Menurut Wali Kota Doukas, jumlah warga Israel yang memperoleh izin tinggal di Yunani dengan cara membeli properti meningkat hingga 90 persen pada tahun lalu. Angka ini mencerminkan tren baru dalam hubungan kedua negara, di mana investasi ekonomi dan properti menjadi jembatan diplomasi di tengah gejolak politik regional.
 

Komentar