Warga AS Dihantui Gelombang PHK Massal, Siapa Biang Keroknya?

Warga AS Dihantui Gelombang PHK Massal, Siapa Biang Keroknya?


Warga Amerika Serikat (AS) sedang dihantam kekhawatiran besar. Bukan resesi, bukan pula perang dagang, melainkan ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang dipicu oleh perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang kian menggila.

Kekhawatiran ini bukan isapan jempol belaka. Sebuah survei yang dilakukan oleh Reuters/Ipsos terhadap 4.446 orang dewasa di seluruh AS menunjukkan hasil yang mencengangkan. Sebanyak 71 persen responden khawatir AI akan membuat banyak orang kehilangan pekerjaan secara permanen.

Kekhawatiran ini memang beralasan. Sejak ChatGPT diluncurkan tiga tahun lalu, pertumbuhan AI melejit tak terkendali. Chatbot buatan OpenAI ini menjadi fenomena tercepat sepanjang sejarah teknologi, mengalahkan raksasa-raksasa lain. Kehadirannya memicu gelombang investasi besar-besaran, yang kini menjadi arena perang AI antar-perusahaan teknologi.

Perkembangan AI yang pesat ini juga beriringan dengan maraknya PHK di berbagai industri. Meski tingkat pengangguran di AS masih tergolong rendah, yakni 4,2 persen per Juli lalu, ancaman ini tetap membuat cemas.

Selain masalah pekerjaan, warga AS juga cemas dengan dampak AI di bidang lain:

1. Kekacauan Politik – Sebanyak 77 persen responden khawatir AI bisa membuat kekacauan politik. Kekhawatiran ini muncul seiring maraknya video dan gambar palsu yang tampak realistis (deepfake) dan menyebar luas di internet.

2. Militer –  Responden juga khawatir dengan penggunaan AI di bidang militer. Sebanyak 48 persen responden melarang pemerintah menggunakannya, jauh lebih banyak dari yang mengizinkan (24 persen).

3. Kebutuhan Listrik – Sebanyak 61 persen masyarakat AS khawatir dengan konsumsi listrik AI yang sangat besar. Teknologi ini memang dikenal rakus energi.

4. Hubungan Manusia – Di ranah personal, dua pertiga responden cemas hubungan antarmanusia bisa digantikan oleh AI.

Data ini menunjukkan bahwa warga AS tidak hanya melihat AI sebagai alat, tetapi juga sebagai ancaman yang dapat mengubah fondasi kehidupan mereka.
 

Komentar