Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta kembali menggelar bursa kerja atau job fair di dua tempat, yakni di GOR Tanjung Duren dan GOR Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada tanggal 3 hingga 4 Juni 2025.
Pelaksanaan job fair ini sudah yang kesekian kalinya dilakukan Pemprov di bawah kepemimpinan Pramono Anung-Rano Karno, digadang-gadang sebagai bagian dari program unggulan Pramono yang dituangkan dalam Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor e-0001 Tahun 2025.
Namun, banyak masyarakat yang mulai tidak percaya dengan pelaksanaan job fair. Sebagian besar mengganggap bahwa penyelenggaraan job fair hanya formalitas alias tidak benar-benar ada lowongan pekerjaan yang dibuka.
Di akun Instagram Pemprov @dkijakarta yang menggunggah informasi terkait job fair, banyak warga yang memberikan komentar negatif. Terutama karena sudah tidak percaya dengan pelaksanaan tersebut.
Beragam komentar masyarakat, mulai dari menyebut bahwa job fair hanya formalitas hingga ada yang telah ikut berkali-kali, namun tak ada satu pun panggilan kerjaan. Berikut sejumlah komentar masyarakat terkait pelaksanaan job fair:
“Formalitas” tulis akun @imarchilyn, dilihat Rabu (4/6/2025).
“Hari gini datang ke job fair” timpal akun @f.anfz
“Percuma kalau enggak orang dalam susah,” sahut akun @vynloy
“Gua sudah ikut berkali-kali job fair hasil enggak ada nol” ucap akun @affandimuhammad65
“Formalitas, perusahaan dipaksa ikut tapi gak ada loker, sudah diviralkan di Instagram pengakuan pegawai perusahaan masyarakat yang sudah baca mana mau ikutan” sahut akun @rury rarantika
“Jaman suddah era digital woy” cibir akun @masjhon_id
Sementara itu, anggota DPRD Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Justin Adrian Untayana meminta Pemprov transparan soal hasil pelaksanaan bursa kerja alias job fair yang hingga kini belum diketahui berapa jumlah tenaga kerja yang terserap dalam program tersebut.
“Pemprov DKI Jakarta harus memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya mengenai jumlah job fair yang telah diadakan selama ini serta hasil penyerapan tenaga kerjanya, untuk dapat kita ketahui bersama apakah program tersebut sudah tepat dan efektif dalam menurunkan angka pengangguran di ibukota,” kata Justin kepada wartawan, Selasa (3/6/2025).
Ia menegaskan bahwa job fair merupakan bagian dari program unggulan Gubernur Pramono Anung yang dituangkan dalam Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor e-0001 Tahun 2025.
“Informasi hasil serapan tenaga kerja dari job fair tersebut sangat penting sebagai indikator keberhasilan, untuk memastikan program penanggulangan pengangguran ini bukanlah formalitas semata,” ucap Justin.
Terlebih, belakangan muncul hasil survei terbaru yang menunjukkan belum masifnya informasi mengenai program tersebut di kalangan publik.
Berdasarkan survei Indikator bertajuk “Evaluasi Publik Atas Kinerja 100 Hari Gubernur-Gubernur di Jawa” yang dilakukan pada 12–19 Mei 2025, tercatat 47,3 persen responden di Jakarta tidak mengetahui adanya job fair yang digelar oleh pemprov.
Dari kelompok yang mengetahui, 37,4 persen mengaku tidak yakin bahwa program tersebut dapat berdampak signifikan terhadap penurunan angka pengangguran.