Zaskia Adya Mecca–Ratna Galih Siap Pijaki 50 Km Kairo–Rafah Dukung Gaza

Zaskia Adya Mecca–Ratna Galih Siap Pijaki 50 Km Kairo–Rafah Dukung Gaza


Sepuluh figur publik Indonesia bertolak dari Jakarta ke Kairo untuk bergabung dalam Global March to Gaza, aksi jalan kaki damai sejauh ±50 kilometer menuju Gerbang Rafah. Rombongan yang dipimpin aktris sekaligus pegiat kemanusiaan Zaskia Adya Mecca itu berangkat pada Kamis (12/6) dan mulai melangkah dari ibu kota Mesir pada Jumat (13/6).

Menurut data penyelenggara, aksi lintas-bangsa ini diikuti lebih dari 7.000 peserta dari setidaknya 54 negara. Tujuannya tunggal: menekan pemerintah Mesir agar membuka koridor kemanusiaan ke Gaza, yang masih diblokade. Para peserta tidak berupaya memasuki Gaza, melainkan berkumpul di Rafah untuk mengirim pesan moral agar bantuan makanan, air bersih, dan obat-obatan dapat segera masuk.

Platform galang dana Kitabisa menanggung biaya perjalanan delegasi Indonesia sebagai bagian dari kampanye #TetapBerisik untuk Palestina. Selain Zaskia, rombongan terdiri atas Hamidah Rachmayanti, Ratna Galih Indriani, Irfan Farhad, Indadari Mindrayanti, Hemy Sution, Nur Aminah, Wanda Hamidah, Tandya Rachmat Sampurna, dan Muhammad Hibatur Rahman (Islamic Partnership Manager Kitabisa).

“Aku gemas melihat kekerasan terus berlanjut. Kalau ada yang bisa dilakukan, kenapa diam?” ujar Zaskia Adya Mecca setibanya di Kairo. “Indonesia negara mayoritas muslim; kami merasa wajib hadir agar suara kemanusiaan kita terdengar.”

Sentimen serupa disampaikan Ratna Galih. “Sebagai ibu, aku tidak bisa tenang ketika nyawa anak-anak di Gaza seolah tak bernilai. Global March ini bukti kita menolak menormalisasi kekerasan,” katanya.

CEO Kitabisa Vikra Ijas menegaskan dukungan lembaganya. 

“Sejak 2023 kami menyalurkan bantuan langsung ke Gaza bersama para influencer. Kehadiran mereka di Global March diharapkan menjaga semangat publik Indonesia untuk terus peduli,” ujarnya.

Aksi ini menuntut empat poin: pembukaan akses kemanusiaan tanpa syarat, penghentian agresi militer Israel, penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, dan mengakhiri penjajahan Palestina. Delegasi Indonesia sebelumnya juga menyalurkan bantuan di kamp pengungsi Amman (Agustus 2024) dan Mesir (Mei 2025). 

Halaman donasi yang mereka kelola—seperti kitabisa.com/untukwargapalestina, kitabisa.com/strongpalestine, dan kitabisa.com/bergerakuntukgaza—masih aktif mengumpulkan dana publik.

Dengan bergabungnya perwakilan Indonesia, jumlah partisipan diperkirakan terus bertambah hingga hari puncak di Rafah. “Kami tidak akan berhenti sampai blokade dibuka,” tegas Zaskia.

Komentar